Selasa 31 Oct 2017 18:39 WIB

BI: Jumlah Uang Beredar Meningkat 10,9 Persen

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah.    (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh meningkat pada September 2017. Posisi M2 tercatat sebesar Rp 5.252,8 triliun atau tumbuh 10,9 persen year on year (yoy), angka itu lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 10 persen yoy.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman Zainal menuturkan, berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan M2 bersumber dari pertumbuhan komponen uang beredar dalam arti sempit (M1). M1 tumbuh 12,3 persen yoy pada Agustus 2017 menjadi 15,8 persen yoy per September tahun ini.

"Lalu berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh ekspansi operasi keuangan Pemerintah Pusat (Pempus) dan akselerasi pertumbuhan kredit," jelas Agusman melalui keterangan resmi, Selasa, (31/1).

Kemudian ekspansi operasi keuangan Pempus tercermin dari kewajiban BI dan perbankan kepada Pempus yang menurun 0,3 persen yoy dari bulan sebelumnya yang naik 23,4 persen yoy.

Sementara itu, kredit yang disalurkan perbankan pada akhir September 2017 tercatat sebesar Rp 4.569,9 triliun. Angka itu tumbuh 9,4 persen yoy, sehingga lebih tinggi dari pertumbuhan pada Agustus 2017 sebesar 8,4 persen yoy.

"Suku bunga kredit dan suku bunga simpanan berjangka pun terus menurun. Hal itu mencerminkan berlanjutnya transmisi pelonggaran kebijakan moneter," kata Agusman.

BI mencatat, pada September 2017, rata-rata suku bunga kredit sebesar 11,6 persen atau turun delapan basis poin dari bulan sebelumnya. Begitu pula suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan yang masing-masing sebesar 6,09 persen, 6,46 persen, 6,8 persen, 6,99 persen dan 6,91 persen atau turun dibandingkan Agustus lalu sebesar 6,3 persen,  6,54 persen, 6,86 persen, 7,06 persen, dan 6,94 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement