Sabtu 28 Oct 2017 17:01 WIB

PLN Resmikan 13 Desa Berlistrik di Provinsi Riau

Rep: Rakhmat Hadi Sucipto/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman (kanan) menyalakan MCB di Pos Jaga Pasar Kuala Gasib, Kabupaten Siak Sri Indrapura, Jumat (27/10).
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman (kanan) menyalakan MCB di Pos Jaga Pasar Kuala Gasib, Kabupaten Siak Sri Indrapura, Jumat (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -– PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau baru saja menerangi 13 desa yang tersebar di enam kabupaten dan kota di Provinsi Riau.

General Manager PLN Wilayah Riau Dan Kepulauan Riau (WRKR), M Irwansyah Putra, secara simbolis meresmikan pelistrikan desa-desa tersebut di Desa Kuala Gasib, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak Sri Indrapura, Jumat (27/10), bersama Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.

Penambahan 13 desa berlistrik ini, menurut Irwansyah, bertepatan dengan Hari Listrik Nasional atau Hari Jadi ke-72 PLN. Irwansyah mengatakan, penambahan desa berlistrik ini sebagai wujud kerja nyata PLN untuk menerangi wilayah Riau, sekaligus menambah infrastruktur ketenagalistrikan berupa jaringan tegangan menengah, trafo distribusi, jaringan tegangan rendah yang telah lolos uji sertifikasi operasi dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.

Kehadiran listrik di 13 desa tersebut, jelas Irwansyah, bisa membantu masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup mereka. Dengan listrik, anak-anak dan orang tua bisa berkesempatan membaca pada malam hari dan memperoleh informasi penting dari televisi atau media lainnya. Yang penting juga, listrik akan mendorong tumbuhnya usaha baru, khususnya di 13 desa tersebut.

Dengan bertambahnya 13 desa berlistrik di Riau, ungkap Irwansyah, jumlah desa berlistrik menjadi 1.606 desa dari total 1.835 desa yang ada. Dengan demikian, rasio desa berlistrik bertambah menjadi 86,7 persen. Angkanya diharapkan naik menjadi 91,58 persen pada akhir 2017 dan tercapai 100 persen pada 2019.

Saat membangun infrastruktur listrik desa, PLN mengaku menemui kendala, di antaranya kondisi geografis Riau, terutama akses jalan menuju desa belum bisa dilewati kendaraan pengangkut material jaringan listrik. Material hanya bisa diangkut melewati sungai, di samping itu juga masih ada warga yang belum rela pohon-pohonnya ditebang agar jaringan listrik PLN bisa melewatinya.

“Banyak tanah gambut yang harus dilewati sehingga saat memasang tiang listrik perlu waktu untuk membuat fondasi di lahan gambut tersebut agar tidak amblas,” jelas Irwansyah dalam siaran persnya kepada Republika, Jumat (27/10).

Selain itu, masih ada pelanggan yang tidak mau menggunakan meter listrik prabayar saat mendaftar sebagai calon pelanggan. Meski banyak kendala, PLN bertekad menyelesaikan pembangunan listrik desa yang masih ada 250 desa lagi di Provinsi Riau. 

Gubernur Riau bersyukur dan terima kasih ada tambahan desa berlistrik di wilayahnya. Dia yakin adanya listrik akan tumbuh ekonomi baru. Dia berharap sisa desa yang belum teraliri listrik PLN dapat dikebut pembangunannya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement