Jumat 27 Oct 2017 18:46 WIB

Belanja Iklan Ritel Online Capai Rp 1,25 Triliun

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Budi Raharjo
Sejumlah pengunjung antre untuk berbelanja di Lotus Department Store di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (26/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pengunjung antre untuk berbelanja di Lotus Department Store di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Belanja iklan di televisi nasional yang dilakukan oleh perusahaan ritel online jauh melampaui perusahaan ritel konvensional. Berdasarkan data statistik yang dirangkum Adstensity selama periode Januari-September 2017, belanja iklan televisi yang berasal dari platform niaga online mencapai Rp 1,25 triliun.

Angka itu tiga kali lipat lebih besar dibanding belanja iklan dari sektor departement store yang hanya Rp 40,41 miliar di periode yang sama. Namun begitu, secara keseluruhan nilai belanja iklan televisi di dua sektor tersebut mengalamai penurunan dibanding periode yang sama di tahun 2016.

Penurunan belanja iklan televisi yang tajam terjadi di sektor departement store yang anjlok 50 persen, dari yang sebelumnya Rp 80,90 miliar menjadi Rp 40,41 miliar. Sementara, ritel online hanya mengurangi belanja iklan sebesar 15 persen, dari yang sebelumnya Rp 1,47 triliun menjadi Rp 1,25 triliun.

Belanja iklan dari sektor department store disumbang oleh Matahari, Ramayana dan Metro. Adstensity mencatat, belanja iklan terbanyak berasal dari Matahari yang menghabiskan dana sebanyak Rp 22,58 miliar selama Januari-September 2017. Lalu, disusul oleh Ramayana dengan total belanja iklan televisi Rp 15,52 miliar dan Metro Rp 2,31 miliar.

Sementara, di sektor platform niaga online, selama periode Januari-September 2017, ada 17 perusahaan yang melakukan promosi di televisi nasional. Belanja iklan televisi paling banyak berasal dari Bukalapak dengan nilai Rp 244,98 miliar, Tokopedia sebesar Rp 225,70 miliar dan Shopee sebesar Rp 177,92 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement