Jumat 27 Oct 2017 15:01 WIB

Jokowi dan Fukuda Fokus Bahas Tiga Proyek Infrastruktur

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
 (dari kiri) Presiden Joko Widodo bersama Presiden Asosiasi Jepang Indonesia Yasuo Fukuda menggelar konferensi pers usai mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7). (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
(dari kiri) Presiden Joko Widodo bersama Presiden Asosiasi Jepang Indonesia Yasuo Fukuda menggelar konferensi pers usai mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan mantan perdana menteri Jepang Yasuo Fukuda, yang juga merupakan Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia. Pertemuan ini dilaksanakan di Istana Merdeka, Jumat (27/10).

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, ada beberapa pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang harus segera diselesaikan oleh Kementerian Perhubungan. Tiga proyek yang sekarang sangat dibutuhkan harus dikawal terus sehingga pengerjaanya berjalan lebih cepat.

Pertama, pembangunan mass rapid transit (MRT) di mana pembangunan tahap satu telah rampung. Tahap dua proyek ini sedang dilaksanakan, dan tahap tiga masih tahap study.

"Kedua, tentunya kita bicara berkaitan dengan Jakarta-Surabaya yang sedang di study. November nanti akan ada final study-nya antara JICA (Japan International Cooperation Agency) dan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi). Dan kali ini memang kita bahas secara intensif dengan Jepang agar berjalan cepat," kata Budi di Istana Negara, Jumat (27/10).

Kemudian proyek yang akan dipercepat pengerjaanya adalah pelabuhan Patimban. Proyek ini sedang dalam tahap tender, dan rencanaya pembangunan bisa dimulai awal tahun depan dengan harapan selesai pada 2019.

Untuk nilai investasi, kedua pihak tidak membicarakannya. Namun, Jepang dan Indonesia hanya membahas bentuk investasi apa saja yang dibutuhkan guna menunjang proyek-proyek tersebut.

Budi menuturkan, selama ini belum ada persoalan berarti yang mengganjal pengerjaan ketiga proyek ini. Yang jadi permasalahan utama adalah pembebasan lahan. Meski demikian, dengan terbitnya sejumlah peraturan diharap proyek ini bisa rampung sesuai jadwal.

Pada proyek MRT yang berada di Ibu Kota, persoalan utama adalah pembebasan lahan warga yang sudah lama menetap. "Tapi saya yakin dengan pengalaman kita di tahap awal praktis bisa kita kendalikan dengan baik," ujar Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement