REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pemerintahannya akan bekerja keras mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen. Pertumbuhan didorong ekspor dan investasi.
"Di APBN jelas, kita kan inflasi terus di bawah 4, nah pertumbuhan ekonomi 5,4 ya artinya kita harus kerja keras," kata Jokowi di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/10).
Kendati demikian, Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi didorong oleh ekspor dan investasi. Menurut dia, pemerintah akan terus menggenjot ekspor ke pasar-pasar nontradisional. "Ini harus digenjot terus, sekarang sudah mulai kelihatan pasar-pasar non tradisional yang dulu gak pernah kita perhatikan sekarang mulai kelihatan bahwa lonjakannya di situ lumayan baik," jelas Presiden.
Lebih lanjut, pemerintah juga berupaya untuk menggeser pertumbuhan yang sangat bergantung dari konsumsi ke arah yang lebih produktif. "Kita memang ingin menggeser dari pertumbuhan yang ketergantungannya kepada konsumsi menjadi pertumbuhan yang lebih berkualitas. Geser ke arah-arah yang produktif ke arah produksi," ucapnya.
Dalam Sidang Paripurna di Ruang Rapat Paripurna DPR pada Rabu (25/10), pemerintah dan DPR telah menyepakati Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018 (APBN 2018). Pemerintah dan DPR pun sepakat asumsi ekonomi makro dengan pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, tingkat inflasi 3,5 persen dan nilai tukar Rp 13.400 per dolar AS.
Sedangkan, pendapatan negara disetujui sebesar Rp 1.894,7 triliun, belanja negara sebesar Rp 2.220,7 triliun, dan defisit APBN 2,19 persen terhadap PDB (setara dengan Rp 325,9 triliun).