REPUBLIKA.CO.ID, MANILA --Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan melakukan kunjungan ke Jepang untuk berbicara dengan Perdana Menteri Shinzo Abe pada bulan ini. Pertemuan digelar menjelang pertemuan negara-negara Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) pada November mendatang di Vietnam.
"Jepang dan Filipina memiliki hubungan dekat dan kemitraan strategis, kami dapat meningkatkan stabilitas di kawasan ini," kata Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga pada Rabu (25/10) waktu setempat dalam sebuah konferensi pers.
Menurut Suga, Duterte dijadwalkan akan tiba pada Ahad (29/10). Kunjungan Duterte ini akan menandai lawatan keduanya ke Jepang, sekaligus menjadi pertemuan ketiganya dengan Abe.
Jepang menyatakan prihatin dengan kekuatan Cina yang tumbuh di Laut Cina Selatan. PemerintahJepang melihat kerja sama dengan Fiipina di sisi timur perairan menjadi kunciuntuk membantu mencegah enyebaran pengaruh Beijing ke Pasifik barat.
Karena Duterte dianggap tidak seperti pendahulunya, Benigno Aquino, yang telah merayu Cina dan kurang kritis terhadap pembangunan pulau di wilayah tersebut.
Setelah pertemuan dua hari APEC yang mulai pada 11 November tersebut, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping, dan para pemimpin Asia Pasifik akan berkunjung ke Filipina untuk KTT Asia Timur. Juga, perwakilan dari Assosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan negara Asia Pasifik lainnya.