Rabu 25 Oct 2017 08:00 WIB

Pemerintah Singapura akan Tekan Pertumbuhan Kendaraan

Rep: Marniati/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana kepadatan lalulintas di Singapura (ilustrasi)
Suasana kepadatan lalulintas di Singapura (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pemerintah Singapura akan menurunkan tingkat pertumbuhan kendaraan dari 0,25 persen pertahun menjadi 0 persen. Otoritas Transportasi Darat Singapura mengatakan sistem ini akan mulai diberlakukan Februari 2018.

"Mengingat kendala lahan Singapura dan komitmen kami untuk terus memperbaiki sistem transportasi umum kami, kami akan menurunkan tingkat pertumbuhan kendaraan. Untuk sertifikat kepemilikan kendaraan (COE) Kategori A (mobil sampai 1.600 cc dan 130bhp), B (mobil di atas 1.600 cc atau 130bhp), dan D (sepeda motor)," kata perwakilan Otoritas Transportasi Darat Singapura seperti dilansir straittimes.com, Senin (23/10).

Namun, otoritas tersebut mengatakan tingkat pertumbuhan kendaraan sebesar 0,25 persen per tahun akan tetap tidak berubah untuk kategori kendaraan komersial sampai kuartal pertama 2021. Hal ini untuk memberi lebih banyak waktu kepada perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasi logistik mereka dan mengurangi jumlah kendaraan komersial yang mereka butuhkan.

Pemerintah sebelumnya mengatakan pihaknya tidak akan menghapus komponen tingkat pertumbuhan dalam formula pasokan COE. Namun pada 2015, pemerintah memutuskan untuk mengubah keputusan ketika mantan Menteri Senior Transportasi untuk Negara Bagian, Josephine Teo mengumumkan faktor tingkat pertumbuhan kemungkinan akan turun menjadi nol persen. Pelaku industri motor mengatakan hal ini akan mendorong premi COE, terutama pada tahun-tahun rendah pasokan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement