REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan meminta motor listrik yang dikembangkan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dibanderol Rp 16 juta hingga Rp 17 juta. Harga yang murah dinilai bisa menjadi daya tarik masyarakat.
Jonan menjelaskan rencana pengembangan transportasi berbasis listrik memang sedang menjadi fokus pemerintah. Dia mengaku telah meminta universitas dalam negeri untuk mencoba mengembangkan prototype dari kendaraan berbasis listrik.
Menurutnya, jika dalam negeri bisa membuat dan memproduksi kendaraan berbasis listrik, motor atau mobil dengan harga yang murah maka bisa meningkatkan daya tarik masyarakat untuk bisa beralih dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik.
"Ya sekitar Rp 16 juta sampai Rp 17 juta lah, bisa kok. Yang jelas harga harus bisa bersaing dengan motor biasa. Jadi masyarakat tertarik," ujar Jonan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (19/10).
Motor besutan mahasiswa ITS yang dicoba oleh Jonan hari ini merupakan motor dengan jenis skuter yang dibuat oleh Garasindo Group dan risetnya ditangani kelompok mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Dalam produksinya, tim Garasindo dan ITS menggandeng PT Wijaya Karya Konstruksi (Wikon).
Motor listrik yang memiliki daya sebesar 5 kilowatt (kw) dengan torsi mencapai 15 Nm pada 3000 rpm ini diusung Jonan sebagai langkah awal memasifkan kendaraan bertenaga listrik. Selain ramah lingkungan, harga bahan bakar yang diperlukan untuk motor ini juga lebih hemat dibandingkan BBM.
Bermodal baterai berjenis lithium-ion yang dibuat dari komponen dalam negeri, Motor yang dinamai Gesit oleh Jonan ini memiliki jarak tempuh mulai dari 70 kilometer per jam hingga maksimal 100 km per jam. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk isi ulang selama empat jam.
Advertisement