REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kencangnya tiupan angin di perairan Indramayu, telah berimbas pada minimnya pasokan ikan hasil tangkapan nelayan. Akibatnya, harga ikan pun melonjak.
Berdasarkan pantauan di Pasar Baru Indramayu, Rabu (18/10), kenaikan harga terjadi pada hampir semua jenis ikan laut. Ikan kakap yang semula Rp 20 ribu per kg kini menjadi Rp 25 ribu per kg dan ikan tongkol dari Rp 10 ribu per kg menjadi Rp 15 ribu - Rp 20 ribu per kg.
Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada kepiting yang semula hanya Rp 35 ribu per kg, kini mencapai Rp 40 ribu - Rp 60 ribu per kg tergantung ukuran dan kualitas. Namun, naiknya harga jual ikan itutak membuat pedagangnya meraup keuntungan. Sebaliknya, mereka justru mengalami kerugian akibat sepinya pembeli setelah naiknya harga ikan. "Kenaikan harga ini sudah berasal dari bakulnya, " kata seorang pedagang ikan di pasar tersebut, Tarkinih.
Untuk menghindari kerugian akibat modal yang bertambah besar, Tarkinih akhirnya terpaksa ikut menaikkan harga jual ikan kepada konsumen. Namun akibatnya, pembelinya berkurang karena merasa keberatan dengan naiknya harga ikan tersebut. "Sepi sekali. Dagangan masih numpuk," kata Tarkinih, yang setiap hari berjualan kepiting tersebut.
Tarkinih pun mengaku dilema. Jika menurunkan harga ikan, maka dirinya akan rugi. Namun jika bertahan pada kenaikan harga tersebut, ikan dagangannya sepi pembeli.
Hal senada diungkapkan pedagang ikan lainnya, Darmi. Dia mengatakan, sepinya penjualan ikan sudah terjadi sejak sebulan terakhir. "Saya sudah mengurangi penjualanikan, tapi tetap saja masih ada sisa ikan yang tidak laku terjual, " tutur Darmi.
Darmi memperkirakan, kenaikan harga ikan akan terus terjadi selama pasokan ikan dari para nelayan belum normal. Apalagi, sebentar lagi akan datang musim penghujan dan musim baratan yang membuat aktivitas nelayan hampir berhenti total.
Seperti diberitakan sebelumnya,angin kencang yang memicu gelombang tinggi sedang menerjang perairan Indramayu. Kondisi tersebut membuat nelayan Indramayu sulit untuk melaut.