REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih akan melakukan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tol Laut mulai hari ini sampai 19 Oktober 2017. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Bay M Hasani mengatakan, keberhasilan penyelenggaraan tol laut harus didukung dengan sinergi.
Sinergi tersebut bisa bersama Kementerian Perhubungan dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Pemerintah Daerah salah satunya melalui program Rumah Kita. "Rumah Kita berada di 19 lokasi dengan penanggung jawab yang berbeda-beda," kata Bay di Hotel Crowne Plaza Jakarta, Selasa (17/10).
Dia menjelaskan, alasan Rumah Kita berada di lokasi yang berbeda untuk memaksimalkan peranannya sebagai tempat untuk menampung barang-barang yang dibawa kapal tol laut. Terutama dari daerah yang disinggahi tol laut.
Bay menambahkan, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I bertanggung jawab untuk Rumah Kita yang berada di Nias dan Mentawai. Sementara PT Pelindo II memiliki tanggung jawab untuk Rumah Kita di Natuna dan Tahuna. Lalu PT Pelindo III akan bertanggung jawab di Dompu, Waingapu, Rote dan Kalabahi. Terakhir, PT Pelindo IV bertanggung jawab untuk Nabire, Tobelo, Sebatik, Tidore, dan Sangatta atau Lhoktuan.
Tak hanya itu, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) juga akan bertanggung jawab untuk Rumah Kita di Morotai, Saumlaki, Manokwari, dan Timika. Selain itu, PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyebrangan Indonesia Ferry (ASDP) juga akan bertanggung jawab untuk Rumah Kita di Merauke dan Namlea.
Bay menuturkan, hasil dari penyelenggaraan tol laut tersebut sudah mulai terasa. "Sebagai contoh, Ahad kemarin (10/10), Kapal Tol Laut KM Caraka Jaya Niaga III/4, memuat 600 tabung gas ukuran 12 kilogram tiba di Natuna, Kepulauan Riau untuk membantu masyarakat di Natuna yang selama ini sulit memperoleh pasokan tabung gas produksi nasional, sehingga terpaksa membeli produk tabung gas dari negara tetangga," ungkap Bay.
Untuk itu, Bay berharap penyelenggaraan program tol laut dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Rakornas yang dilakukan Kemenhub juga diharapkan bisa membahas permasalahan-permasalahan yang memberi manfaat bagi penyelenggaraan program tol laut. Dengan begitu, tol laut mampu meningkatkan konektivitas antarpulau serta mampu meningkatkan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah tanah air Indonesia.
Dalam kurun waktu tiga tahun, Bay menilai tol laut terus mengalami peningkatan. "Pada 2017, trayek tol laut bertambah menjadi 13 Trayek, tujuh trayek dilaksanakan oleh PT Pelni melalui penugasan, dan enam trayek dilaksanakan oleh perusahaan angkutan laut swasta," ujarnya.