Selasa 17 Oct 2017 17:07 WIB

JK akan ke Turki Bahas Kerja Sama Perdagangan Negara OKI

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla.
Foto: Ist
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Developing Eight (D-8) yang akan berlangsung pada 17-20 Oktober 2017 di Istambul, Turki. Konferensi tersebut akan fokus membahas mengenai perdagangan dan saling tukar pengalaman serta teknologi.

Jusuf Kalla mengatakan, D-8 merupakan sebuah organisasi yang berisi negara-negara Islam anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Negara anggota D-8 tersebut yakni Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Turki.

"D-8 untuk membangun kerja sama industri dan perdagangan diantara negara-negara tersebut, serta juga saling menukar pengalaman," ujar Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa (17/10).

Indonesia menjadi bagian penting dari organisasi D-8 ini. Hal tersebut ditandai dengan ditunjuknya Dipo Alam sebagai Sekjen D-8 pertama yang bekerja untuk periode 1 Januari 2009 hingga 31 Desember 2012. Pembentukan D-8 awalnya diinisiasi oleh Turki yang bertujuan untuk menghubungkan negara-negara Islam terutama dalam pertumbuhan ekonomi dan transfer ilmu pengetahuan.

Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia akan memanfaatkan momen KTT D-8 untuk mencari peluang pasar baru dalam rangka meningkatkan ekspor. Menurutnya, negara anggota D-8 banyak yang memiliki kemajuan teknologi serta kualitas produk yang tidak kalah dari Eropa dan Amerika Serikat. "Katakanlah membeli barang dari Turki sebetulnya lebih murah dari Eropa dan kualitasnya hampir sama, beli pesawat dari Indonesia juga lebih murah daripada beli pesawat dari Amerika Serikat, cuma tidak dikenal," kata Jusuf Kalla.

Menurutnya, tidak ada target investasi khusus yang akan dicapai dalam KTT D-8 tersebut. Sebab, fokus pada pertemuan ini yakni lebih banyak membahas perdagangan saja. Menurut Jusuf Kalla, negara anggota D-8 lebih banyak melakukan perdagangan ketimbang investasi. Selain itu, dalam KTT D-8 biasanya akan ditandatangani kesepakatan bersama untuk memajukan perekonomian yang saling menguntungkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement