Senin 16 Oct 2017 12:10 WIB

TEI 2017 Bukukan Transaksi Rp 16,8 Triliun  

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo membuka Trade Expo Indonesia (TEI) ke-32 Tahun 2017, di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Banten, Rabu (11/10). Presiden menekankan perlunya upaya untuk meningkatkan nilai perdagangan, ekspor, dan investasi Indonesia.
Foto: Puspa Perwitasari/Antara
Presiden Joko Widodo membuka Trade Expo Indonesia (TEI) ke-32 Tahun 2017, di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Banten, Rabu (11/10). Presiden menekankan perlunya upaya untuk meningkatkan nilai perdagangan, ekspor, dan investasi Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 berhasil mencatatkan transaksi dengan nilai total 1,268 miliar dolar AS atau setara Rp 16,86 triliun setelah digelar selama lima hari penuh. Jumlah tersebut melampaui target yang ditetapkan Kementerian Perdagangan yang sebesar 1,10 miliar dolar AS.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, jika dibandingkan dengan capaian transaksi TEI pada 2016 lalu, maka ada peningkatan 24,3 persen dari 1,02 miliar dolar AS menjadi 1,268 miliar dolar AS.

"Nilai transaksi ekspor ini juga masih akan terus bertambah seiring dengan terealisasinya kontrak dagang dari beberapa order potensial dari para buyer yang tengah melakukan kunjungan lapangan ke daerah produksi eksportir masing-masing," kata Mendag, saat penutupan TEI 2017, Ahad (15/10), di Indonesia Convention Exhibition, Kota Bumi Serpong Damai, Tangerang.

Hingga TEI resmi ditutup, tercatat ada 22.088 pengunjung dari 113 negara yang hadir dalam pameran perdagangan terbesar di Indonesia tersebut. Negara dengan jumlah kunjungan pembeli tertinggi antara lain berasal dari Jepang, Afganistan, Arab Saudi, India, dan Malaysia.

Selain itu, Kementerian Perdagangan mencatat, banyak juga pembeli yang datang dari negara nontradisional seperti kawasan Afrika, Eurasia, Timur Tengah, Asia Selatan, hingga Amerika Selatan. Negara-negara tersebut memang tengah dibidik oleh pemerintah sebagai pasar ekspor baru bagi produk-produk Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Mendag juga mengapresiasi kinerja para eksportir Indonesia yang ia anggap telah mampu bersikap profesional dalam meyakinkan para pembeli mancanegara untuk bertransaksi di tengah perlambatan ekonomi dunia. "Artinya, para eksportir kita sudah mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan selera atau minat pasar, berdaya saing tinggi dengan harga yang kompetitif," ujar dia.

Selama TEI digelar, Kementerian Perdagangan mencatat telah dilaksanakan penandatanganan 35 kerja sama yang berasal dari 17 negara dengan nilai 228,02 juta dolar AS. Angka itu naik sebesar 20 juta dolar AS jika dibandingkan MoU misi pembelian pada TEI 2016 yang sebesar 207,9 juta dolar AS.

Nilai transaksi tertinggi berdasarkan urutan negara pada misi pembelian TEI 2017, yaitu Arab Saudi, Malaysia, Mesir, Thailand, Australia, India, Brasil, Belgia, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Singapura, Spanyol, Nigeria, Taiwan, dan Belanda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement