Ahad 15 Oct 2017 20:41 WIB

Bergantung Cuaca, Pertumbuhan Industri Benih Stagnan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Gita Amanda
Buruh tani mengambil benih padi untuk ditanam di areal sawah Desa Pesarean, Kabuparen Tegal, Jawa Tengah.
Foto: ANTARA
Buruh tani mengambil benih padi untuk ditanam di areal sawah Desa Pesarean, Kabuparen Tegal, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Industri benih di Tanah Air diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan lima hingga 10 persen pada tahun depan. Sementara pertumbuhannya pada tahun ini mencapai delapan persen.

Ketua Asosiasi Produsen Benih Hortikultura Indonesia (Hortindo) Afrizal Gindow mengatakan, proyeksi tersebut sangat tergantung pada kuartal terakhir tahun ini yang dipengaruhi musim. Sebab, musim hujan akan mendorong pangsa pasar yang lebih meningkat.

"Tapi sejauh ini prediksi kami naik lima sampai 10 persen," katanya saat Republika.co.id berkunjung ke PT East West Seed Indonesia (Ewindo) di Desa Banteng Kecamatan Cempaka, Purwakarta, Kamis (13/10).

Afrizal mengatakan, angka tersebut adalah rata-rata pertumbuhan di perusahaan industri benih. Lain halnya pada pertumbuhan 2015 yang hanya sebesar tiga persen akibat kondisi ekstrem. Pada tahun tersebut, Indonesia tengah menghadapi el nino dan berdampak pada berkurangnya penjualan benih ke patani.

Pertumbuhan industri benih juga didorong dengan adanya program pemerintah. Seperti diketahui, pemerintah terus mendorong peningkatan produksi komoditas pertanian baik tanaman pangan maupun hortikultura.

Dari program tersebut, ia melanjutkan, Afrizal yang juga Direktur penjualan dan pemasaran PT East West Seed Indonesia (Ewindo) mengaku pihaknya menguasai sebanyak 80 persen pengadaan benih cabe. Hal itu dikarenakan perusahaan telah mengenalkan produknya jauh sebelum petani mengikuti program pemerintah.

"Kita sudah mengenalkan brand kita karena East West memiliki 150 tim marketing di lapangan yang tersebar sampai ke Papua," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement