Sabtu 14 Oct 2017 02:44 WIB

Ini yang Diharap Menhub dari Swastanisasi Pelabuhan

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andi Nur Aminah
Pelabuhan Lembar, NTT salah satu pelabuhan yang pengelolaannya akan dikerjasamakan pihak swasta (ilustrasi)
Foto: Pelindo III
Pelabuhan Lembar, NTT salah satu pelabuhan yang pengelolaannya akan dikerjasamakan pihak swasta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memutuskan untuk melakukan kerja sama dengan pihak swasta untuk mengelola pelabuhan dan bandara. Budi menginginkan dengan adanya pengalihan pengelolaan tersebut bisa berdampak kepada Anggaran Pengengeluaran dan Belanja Negara (APBN).

"Kita harapkan paling tidak APBN yang bisa diefisienkan kurang lebih Rp 500 miliar rupiah sampai dengan satu triliun rupiah dari 30-an pelabuhan dan bandara," kata Budi, Jumat (13/10).

Dia menambahkan saat ini tercatat terdapat dua pelabuhan yang dilakukan kerja sama pemanfaatan yaitu Pelabuhan Sintete dan Pelabuhan Probolinggo. Begitu juga dengan dua pelabuhan yang ditandatangani untuk proses kerja sama kesepakatan selanjutnya yaitu Pelabuhan Waingapu dan Pelabuhan Bima.

Budi menargetkan pada 2017 terdapat sedikitnya 15 pelabuhan dan bandara yang pengelolaannya sudah dikerjasamakan ke swasta. Dia yakin pelabuhan dan bandara yang pengelolaannya diberikan kepada swasta dapat mendatangkan keuntungan bagi pihak pengelola.

"Pelabuhan dan bandara yang sudah ada tersebut akan dikelola secara profesional dan jelas selain meningkatkan pelayanan juga mendatangkan keuntungan berupa peningkatan pendapatan negara," jelas Budi.

Selain itu, penggunaan anggaran negara untuk biaya operasional maupun biaya pegawai akan berkurang. Budi menuturkan biaya modal untuk investasi menjadi porsi BUMN, BUMD atau BUMS yang nantinya bisa digunakan untuk pengembangan bandara dan pelabuhan di daerah terpencil.

Adapun 20 pelabuhan yang sudah dan akan dikerjasamakan dengan swasta di antaranya Pelabuhan Probolinggo, Pelabuhan Sintete, Pelabuhan Bima, Pelabuhan Waingapu, Pelabuhan Tanjung Wangi, Pelabuhan Badas, Pelabuhan Kalabahi, Pelabuhan Tenau Kupang, Pelabuhan Ende, Pelabuhan Lembar, Pelabuhan Manokwari, Pelabuhan Bitung. Juga Pelabuhan Ternate, Pelabuhan Pantoloan, Pelabuhan Parepare, Pelabuhan Kendari, Pelabuhan Biak, Pelabuhan Fakfak, Pelabuhan Sorong, dan Pelabuhan Merauke.

Sedangkan 11 bandara yang diusulkan dikerjasamakan dengan swasta di antaranya Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandara Radin Inten II Lampung, Bandara Sentani Jayapura, Bandara Juwata Tarakan, Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu, Bandara Maimun Saleh Sabang, Bandara FL Tobing Sibolga, Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Bandara Hananjoeddin Tanjung Pandan, Bandara Syukuran Aminudin Luwuk, dan Bandara Blimbingsari Banyuwangi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement