REPUBLIKA.CO.ID,MUSI -- Sinar Mas Agribusiness and Food telah mendukung peremajaan perkebunan kelapa sawit milik petani swadaya sejak 2015. Hal itu sejalan dengan program pemerintah untuk meremajakan perkebunan kelapa sawit rakyat.
Untuk mendukung program peremajaan kebun kelapa sawit selama 12 bulan ke depan dan selanjutnya, Direktur Jenderal Perkebunan Ir Bambang bersama Direktur Utama BPDP Kelapa Sawit Dono Boestami dan Ketua Koperasi Sawit Kandis Sejahtera Alfan Lubis menandatangani nota kesepakatan dengan salah satu entitas anak usaha Sinar Mas Agribusiness and Food yakni PT Ivo Mas Tunggal. Penandatanganan itu disaksikan pula oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
"Melalui program kemitraan yang terintegrasi, kami memberikan pendampingan on farm dalam bentuk pemberian benih bersetifikat, penggunaan pupuk, praktik agronomi berkelanjutan, dan mencari Sumber pendanaan dengan jaminan panen," ujar Chairman Sinar Mas Agribusiness and Food Franky O Widjaja melalui keterangan resmi, Jumat, (13/10).
Pada praktiknya, program kemitraan kerap terkendala aspek legalitas lahan, lahan petani swadaya yang belum bersertifikat, lemahnya organisasi koperasi, kurangnya pemahaman praktik agronomi yang baik, serta sulitnya mendapatkan pendanaan bank. Maka, dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo sempat menegaskan pentingnya percepatan penyelesaian proses perizinan dan pembuatan sertifikat lahan, sehingga peremajaan kebun kelapa sawit milik petani swadaya dapat dilakukan sesegera mungkin.
Hal itu karena melibatkan lintas pihak, termasuk perbankan. Franky juga mengingatkan, aspek legalitas lahan adalah syarat penentu, padahal bagi para petani swadaya, hal itu justru menjadi kendala utama.
Sebagai informasi, Saat ini peremajaan yang dilakukan Sinar Mas Agribusiness and Food telah menjangkau lebih dari 600 petani swadaya dengan keseluruhan perkebunan seluas lebih dari 1.400 hektare di Riau dan Jambi. Perusahaan pun telah berhasil mengidentifikasi potensi lahan 3,500 hingga 5,000 hektare petani swadaya di Sumatra Utara, Jambi dan Riau. Di Indonesia, secara keseluruhan tercatat ada 4,7 juta hektare kebun sawit rakyat.