Jumat 13 Oct 2017 06:42 WIB

Musim Libur, Amazon Pekerjakan 120 Ribu Karyawan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
Amazon.com
Foto: BBC
Amazon.com

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Amazon.com Inc menyatakan akan memperkerjakan 120 ribu orang di musim liburan ini. Hal ini untuk mengantisipasi antusiasme belanja jelang akhir tahun.

Berdasarkan survei industri, konsumen diprediksi akan belanja lebih banyak selama musim liburan tahun ini. Hal ini disebabkan daya beli masyarakat yang lebih baik meski terjadi pengengetatan bursa kerja.

Amazon menyatakan, lapangan kerja musiman ini mereka sebar di lebih dari 75 titik. Pekerjaan yang ditawarkan termasuk jasa jemput, pengemasan, dan pengiriman barang pesanan. Amazon berharap bisa membuat ribuan kesempatan kerja temporal ini menjadi permanen, demikian dilansir Reuters, Kamis (12/10).

Berdasarkan data Federasi Ritel Nasional AS (NRF), konsumen AS diprediksi akan membelanjakan antara 678,75 miliar dolar AS hingga 682 miliar dolar AS dalam musim belanja tahun ini. Pertumbuhan tahunanya diprediksi akan naik dari 3,6 persen tahun lalu menjadi empat persen pada tahun ini.

Prediksi ini sudah mencakup belanja di laman jual beli daring yang diprediksi meningkat 11-15 persen mencapai 140 miliar dolar AS. Karena itu, sejumlah ritel AS termasuk Macys Inc dan Kohls Corp fokus pada bisnis daring mereka dan menambah tenaga musiman di pusat distribusi pendukung operasional bisnis daring.

Swalayan seperti Target Corp merupakan ritel yang paling besar memperkerjakan tenaga musiman tahun ini. Mereka mengalokasikan 43 persen peluang kerja dari lebih besar dari tahun lalu.

Target mengatakan, mereka akan mempekerjakan 100 ribu tenaga musiman untuk menutup perputaran pekerja yang terbilang cepat. Padahal, penjualan mereka sedang meningkat setahun belakangan ini.

Menurur NFR, secara keseluruhan, ritel di AS diprediksi akan tenaga musiman tahun ini berkurang 25 ribu tenaga. Meskipun ada penguatan pada proses mempertahankan pekerja. Sebab beberapa perusahaan ritel lebih memilih menawarkan lembur kepada pekerja yang ada dibandingkan menambah karyawan baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement