Rabu 11 Oct 2017 15:37 WIB

Cargill Perluas Lini Bisnis Produk Makanan Sehat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Cargill
Cargill

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Cargill Inc memperluas lini bisnis di bidang produk makanan yang mengandung zat tepung. Perluasan bisnis ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen yang mulai peduli dengan produk makanan sehat.

Perusahaan yang berbasis di Minneapolis, Amerika Serikat tersebut kini menjual produk makanan yang lebih sehat. Dalam sebuah pernyataan, Cargill mengatakan konsumen saat ini sangat teliti dalam mencari produk makanan dengan bahan baku yang sehat.

"Konsumen meneliti label, dan mencari produk yang dibuat dengan bahan baku yang mereka ketahui, hal ini menyebabkan banyak produsen makanan mempertimbangkan kembali penggunaan zat tepung yang dimodifikasi," ujar juru bicara Cargill dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Rabu (11/10).

Industri makanan sedang menghadapi dorongan diversifikasi yang lebih luas karena ketatnya marjin ditengah pasokan gandum yang berlebih. Pada September 2017, keuntungan bisnis makanan olahan tepung membantu meningkatkan pendapatan pengolahan makanan pada kuartal terakhir.

Produsen makanan besar telah menghadapi pelemahan pertumbuhan untuk makanan kemasan. Sebab, konsumen di Amerika Serikat dan Eropa berusaha untuk menghindari konsumsi gula, makanan dengan rekayasa genetika (GMO), dan makanan yang mengandung zat buatan.

Jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters/Ipsos yang dilakukan pada Juli 2017 lalu menunjukkan bahwa, konsumen rela mengeluarkan biaya lebih besar untuk produk makanan sehat. Produsen makanan lainnya, Archer Daniels Midland Co akan meningkatkan produksi bahan protein dan non-GMO untuk pasar Jerman karena adanya peningkatan permintaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement