REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Saudi Aramco telah menandatangani lima nota kesepahaman dengan perusahaan Rusia yang mencakup bidang energi, sektor manufaktur, dan inovasi. Penandatanganan ini merupakan bagian dari kunjungan Raja Salman ke Rusia.
Presiden dan CEO Aramco Saudi Amin H Nasser mengatakan, kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Saudi dan Rusia dapat memungkinkan perusahaan-perusahaan dari kedua negara berkolaborasi dalam menciptakan sinergi masa depan. Kerja sama terutama pada sektor energi yang berkelanjutan, dan inisiatif bisnis serta operasional yang didorong oleh teknologi dan inovasi.
Nasser mengatakan, peluang untuk kolaborasi antara perusahaan Arab Saudi dan Rusia ini sesuai dengan "Saudi Vision 2030". Kedua negara memiliki kerja sama potensial di bidang industri, gas, petrokimia hilir, teknologi, perdagangan, dan manajemen karbon.
Kekuatan kekayaan alam kedua negara diharapkan dapat mendorong energi alternatif yang melengkapi keunggulan minyak bumi dan gas.
"Kami telah mendirikan delapan pusat penelitian di seluruh dunia, Rusia cukup besar dalam sains dan teknologi, dan kami mengeksplorasi kerja sama di bidang tersebut," ujar Nasser dilansir Trade Arabia, Ahad (8/10).
Peningkatan kerja sama perdagangan dengan Rusia juga sangat penting terutama dalam bidang logistik, fasilitas pengiriman dan penyimpanan, serta perluasan pasar baru. Nasser menambahkan, Saudi dan Rusia memiliki kepentingan bersama dalam memperkuat posisi minyak bumi global.