Rabu 04 Oct 2017 09:37 WIB

Rusia-Arab Saudi Serius dalam Proyek Energi

Rep: Mgrol97/ Red: Agus Yulianto
Pejabat perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, tengah memeriksa sebuah pengeboran minyak di Arab Saudi.
Foto: AP
Pejabat perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, tengah memeriksa sebuah pengeboran minyak di Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Dua negara pengasil minyak dunia yakni Rusia dan Arab Saudi akan melakukan kerja sama besar-besaran dalam proyek energi. Pembahasan tersebut akan dilakukan secara resmi pada Kamis mendatang dengan datangnya Raja Salman bersama delegasi pemerintah dan tokoh sektor swasta Saudi ke Rusia.

“Sebuah nota kesepahaman (MoU) diharapkan ditandatangani antara Novatek dan Arab Saudi pada proyek gas alam cair (liquefied natural gas / LNG). Kerja sama itu pelaksanaanya pada 2020 . Ini adalah proyek LNG kedua Novatek,” kata Dimitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, seperti dilansir dari Arab News, Selasa (3/10).

Menurutnya, segala hal rinci mengenai hal tersebut masih akan dibahas. Rusia ingin Arab Saudi menjadi pemegang saham dalam proyek tersebut. Namun ada proyek lain pula yang dapat dilibatkan dalam kerja sama kedua negara tersebut.

Saudi Aramco (perusahaan minyak nasional Arab Saudi)  dan Saudi Basic Industries Corporation (Perusahaan Material Saudi) diperkirakan akan menandatangani sebuah nota kesepahaman dengan Sibur, perusahaan petrokimia terbesar di Rusia untuk memeriksa peluang dalam membangun pabrik petrokimia di kedua negara. "Saya ingin menegaskan kembali bahwa kita puas bekerjasam dengan Arab Saudi di pasar minyak. Melihat harga minyak stabil sekitar 50 sampai 60 dollar per barel adalah harga yang tepat," Menteri Energi Rusia Alexander Novak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement