Kamis 28 Sep 2017 17:20 WIB

Mengaku Dipesan Jokowi, Perajin Payung Geulis Kurang Modal

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Hazliansyah
Perajin sentra payung geulis Karya Utama di Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat tengah mengerjakan tahap lukis, Kamis (29/9).
Foto: Republika/Rizky surya
Perajin sentra payung geulis Karya Utama di Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat tengah mengerjakan tahap lukis, Kamis (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Perajin Payung Geulis Kota Tasikmalaya mendapat pesananan membuat 1.000 payung yang disebut untuk cenderamata pernikahan anak Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution yang akan digelar di Gedung Graha Saba Buana, Surakarta, Jawa Tengah, pada 8 November mendatang.

Pemilik sentra kerajinan payung geulis 'Karya Utama', Warsoni mengaku tidak hanya waktu produksi yang terlampau singkat, keterbatasan modal juga membuatnya masih sedikit bingung. Ia mengaku masih sulit untuk mendapatkan modal.

Bantuan pemerintah, kata dia hanya sebatas peralatan saja. Harapannya, meski tak memberi bantuan uang, pemerintah dapat membantu mempermudah akses pengusaha UMKM ke perbankan.

"Permodalan tidak ada bantuan, dari tahun kemarin bantuan peralatan saja dari pemerintah, uang cash belum. Harapan ada tambahan modal sudah diusulkan waktu pelatihan yang diadakan pemerintah," katanya saat ditemui wartawan, Kamis (28/9).

Warsoni merupakan perajin yang memperoleh pesanan 1.000 payung geulis untuk pernikahan Kahiyang Ayu. Ia mengaku tidak terkejut lantaran dirinya memang kerap mendapat pesanan dari banyak pejabat.

"Payung saya pernah dipesan pejabat seperti pernikahan putri sultan (Yogyakarta) tahun 2015 pernah pesan 250 unit untuk dekorasi. Dan kalau Tasik ulang tahun suka banyak pesanan," ucapnya.

Usaha payung geulis sebenarnya telah mendarah daging di keluarganya. Warsono merupakan generasi ketiga dari bisnis yang dimulai sejak 1950 lalu dengan nama 'Karya Utama' itu. Asal pesanan pun beragam dari seantero pulau Jawa, Bali hingga ke Sumatra.

Harga yang dipatok berkisar 40-44 ribu rupiah per payung. Untuk kapasitas produksi, ia menyanggupi pesanan hingga 500 unit per bulannya dengan pekerja enam orang.

"Pesanan paling banyak sekarang dari Pekalongan, Kediri, Pekanbaru. Kalau model paling diminati motif bunga," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement