REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ediar Usman menjelaskan Indonesia ternyata memiliki potensi energi laut diantaranya Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) yang terbesar di dunia.
Ediar menjelaskan, OTEC merupakan bagian dari energi baru terbarukan yang bersumber dari perbedaan temperatur air laut yang mudah ditemukan pada perairan laut tropis. "OTEC akan kita kembangkan sebagai upaya pengembangan energi baru terbarukan untuk mendukung ketahanan energi nasional," Ediar melalui keterangan tertulisnya yang diterima Republika, Senin (25/9).
Ediar mengatakan Potensi OTEC di Indonesia merupakan terbesar di dunia, tersebar di 17 lokasi di Indonesia, dari pantai barat Sumatera, selatan Jawa, Sulawesi, Maluku Utara, Bali, dan NTT, yang diprediksi sekitar 41 GW. Menurut Ediar, potensi energi panas laut di seluruh perairan Indonesia secara total diprediksi menghasilkan daya sekitar 240 Gigawatt (GW).
Energi ini akan menghasilkan listrik dan air murni akibat penguapan air laut. Pemanfaatan OTEC akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar di bidang perikanan karena akan memberikan nutrisi pada biota laut di permukaan laut.
Data ini ditemukan saat proses Openship Kapal Riset. Openship kali ini selain bertujuan menyampaikan informasi pemanfaatan KR Geomarin III dalam upaya identifikasi cekungan sedimenter untuk mendukung penyiapan Wilayah Kerja (WK) Migas juga untuk data Joint Study di Perairan Arafuru, Papua dan Persiapan penelitian OTEC di Laut Flores di Utara Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Target survei Geomarin III di Perairan Arafuru meliputi perolehan data pengukuran batimetri dan Sub-bottom profile, rekaman seismik multikanal dasar laut /MCS, gravity meter, geomagnet dan sampling sedimen dasar laut.