REPUBLIKA.CO.ID, VIENTIANE -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Vientiane mempromosikan produk-produk kerajinan dan pakaian tradisional khas Indonesia kepada masyarakat Laos dan perwakilan dari negara sahabat Indonesia di Vientiane, Laos.
"Kami mengadakan acara Afternoon Hi-Tea ini untuk menyambut para pengrajin dari Indonesia yang akan ikut dalam pameran dagang dan pariwisata di Laos. Kita bisa mempromosikan produk-produk Indonesia mulai dari batik, perhiasan, dan kerajinan tangan," kata Wishnu Krisnamurthi, Ketua Panitia kegiatan Trade and Tourism Fair (TTF) 2017 di Vientiane pada Kamis sore (21/9).
Acara promosi yang diadakan di Wisma KBRI Vientiane tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pameran dagang dan pariwisata TTF 2017 yang diselenggarakan KBRI Vientiane dalam memperingati 60 tahun hubungan bilateral RI-Laos. Dalam acara tersebut, para pengusaha dan pengrajin tekstil, aksesoris, dan kerajinan khas Indonesia mempresentasikan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat Laos tentang produk-produk yang dipamerkan.
Adapun produk-produk tradisional khas Indonesia yang dipamerkan pada acara promosi itu, antara lain tas kulit dari Jawa Tengah, kerajinan tangan dan perhiasan dari Bali, kain dan baju batik dari Semarang, Jawa Tengah, pakaian modern berbahan kebaya, kain corak khas budaya Betawi.
"Produk-produk tersebut juga akan dipamerkan pada TTF di Vientiane Center Mall. Selain itu, juga akan diadakan fashion show pada Sabtu sore (23/9)," ujar Wishnu.
Acara promosi produk-produk pakaian dan kerajinan khas Indonesia itu juga dihadiri oleh para anggota Asosiasi Perempuan Pebisnis Laos.
"Saya senang bisa mengikuti acara ini. Menurut saya acara ini sangat penting bagi masyarakat Laos untuk bisa lebih mengerti tentang budaya dan masyarakat Indonesia," ujar Sirikhoun Phoumlavanh, Wakil Presiden Asosiasi Perempuan Pebisnis Laos.
KBRI menyelenggarakan kegiatan Trade and Tourism Fair (TTF) 2017 di Vientiane, Laos pada 22-24 September 2017 untuk menampilkan berbagai produk barang dan jasa unggulan Indonesia yang telah berhasil menembus pasar Laos. Kegiatan tersebut merupakan acara tahunan yang diadakan KBRI Vientiane, dan TTF tahun lalu berhasil mencatat total transaksi senilai Rp3,2 miliar. Selanjutnya, TTF tahun ini diharapkan dapat menarik sekitar 1.000 pengunjung.