Rabu 20 Sep 2017 15:44 WIB

Jokowi: Perubahan Ekonomi Digital Dorong Kemajuan

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kemajuan global melalui ekonomi digital telah mendorong perubahan gaya hidup dan pola ekonomi sebuah negara.

"Pertama, kita sudah amat memahami 'e-commerce'. Ada pergeseran perniagaan, perdagangan dari dunia 'offline' menuju 'online'. Kita sudah hadapi itu," kata Presiden Jokowi dalam sambutan pembukaan Indonesia Business and Development Expo (IBD Expo) yang diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta pada Rabu (20/9).

Menurut Jokowi, perkembangan e-commerce membuat pembelian atau pemesanan suatu barang atau jasa begitu instan dan mudah. "Saya kalau di istana kepingin nasi padang, tinggal 'klik', nasi padangnya datang. Itulah pergeseran perniagaan, pergeseran perdagangan dari 'offline' ke 'online'," ujar Presiden.

Selain itu, penggunaan teknologi digital melalui media sosial cenderung mengakibatkan pergeseran dari pola konsumtif menjadi promosi pengalaman individu. Hal itu, ujar Presiden, tercermin saat warga menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter untuk membagikan pengalamannya melalui sebaran ide, foto maupun video.

"Rasanya sekarang orang atau kita tidak lagi mengejar barang bermerk, tidak lagi ke barang 'branded'. Anak muda sudah ngomong, wah kuno yang seperti itu. Tapi sekarang yang diincar orang adalah kenang-kenangan, 'memories', pengalaman-pengalaman. Itu yang dikeluarkan," jelas Jokowi.

Penggunaan teknologi juga mendorong keuntungan ekonomi dengan sistem berbagi yang dipromosikan melalui aplikasi internet yang menjual jasa transportasi, tempat tinggal hingga "ruang kerja instan".

"Sekarang pakai aplikasi bisa sewa satu meja. Kalau kurang, pesan dua meja, kurang lagi, pesan lagi tiga meja. Ini seperti 'co-working' space memakai We Work. Di Jakarta sudah ada, di Bandung juga sudah ada dan di kota-kota besar mulai ada," kata Jokowi.

Kepala Negara mengingatkan penggunaan aplikasi telepon pintar dan internet akan berdampak tidak hanya dari sisi promosi dan konsumsi, tetapi juga sektor produksi.

"Produsen harus hati-hati mencermati, teliti melihat pola pergeseran ini menuju kemana. Akan punya dampak yang dahsyat pada sisi produksi," tambah Presiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement