Sabtu 16 Sep 2017 04:40 WIB

Indonesia Butuh Inovasi Infrastruktur 

Rep: Halimatus sadiyah/ Red: Winda Destiana Putri
Foto aerial proyek pembangunan infrastruktur nasional jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di kawasan Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (30/5).
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Foto aerial proyek pembangunan infrastruktur nasional jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di kawasan Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (30/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dinilai membutuhkan inovasi dalam pembangunan infrastruktur. Teknologi penting dikedepankan untuk membangun sarana dan prasarana mengingat ketersediaan ruang di kota-kota besar semakin terbatas.

Chairman Jebsen & Jessen Indonesia Group Radju Munusamy mengatakan, inovasi teknologi juga dibutuhkan untuk menekan biaya proyek dan efisiensi waktu. "Tentunya juga untuk meningkatkan produktivitas proyek," kata Radju dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (15/9).

Radju menjelaskan, perusahaannya telah menyediakan teknologi yang dapat membantu para pemilik proyek meningkatkan efisiensi ruang, waktu, dan biaya. Ia yakin dengan inovasi yang ditawarkannya dapat solusi dalam berbagai proyek kerja infrastruktur yang sedang dan akan berjalan.

Dia merinci, ada beberapa teknologi yang siap ditawarkan yakni automated car & motorcycle parking system atau parkir otomatis seperti di banyak negara. Selain itu, ada juga cold flood prevention, EPS Geo-Foam, dan multipurpose loader.

Radju menjelaskan, sistem parkir otomatis mengedepankan efisiensi dalam berbagai aspek. Selain solusi akan kebutuhan ruang, sistem ini dapat menghemat biaya konstruksi, terutama dalam membangun akses masuk kendaraan yang biasa ditemukan di tempat parkir konvensional. "Saat ini, teknologi parkir otomatis telah tersedia di beberapa bangunan komersial dan residensial, antara lain Sudirman Central Business District (SCBD) dan Sungai Gerong di daerah Thamrin," ujar dia.

Sedangkan mengenai teknologi cold flood prevention, teknologi yang dikenal sebagai dinding air ini mampu mengatasi terjadinya kerusakan akibat banjir. Teknologi ini juga berperan sebagai bendungan sementara yang memastikan aset terlindungi selama terjadinya bencana alam, termasuk hujan deras yang diikuti banjir.

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement