Selasa 12 Sep 2017 20:09 WIB

Wirausaha Muslim Terbatas Dinilai Hambat Ekonomi Syariah

Red: Nur Aini
Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto: aamslametrusydiana.blogspot.com
Ekonomi syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Jumlah wirausahawan Muslim dinilai harus meningkat agar berdampak positif bagi perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di dalam negeri.

"Mengenai ekonomi dan keuangan syariah di dalam negeri sebetulnya potensinya luar biasa tetapi pergerakan belum sesuai dengan yang kami harapkan," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro pada Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) XVI di Kampus Universitas Sebelas Maret Solo, Selasa (12/9).

Ia mengatakan salah satu penghambat perkembangan ekonomi dan keuangan syariah yaitu dari sisi dunia usaha khususnya terbatasnya jumlah wirausahawan muslim maupun industri halal yang berbasis ekonomi syariah. "Karena kegiatan ekonomi di sektor tersebut masih terbatas akibatnya permintaan pinjaman juga masih terbatas, akibatnya lagi lembaga keuangan syariah menawarkan kredit ke bidang usaha yang tidak relevan. Menimbulkan kredit macet dan membuat performance perbankan syariah menjadi tidak baik," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar seluruh pihak terkait termasuk masyarakat mampu memperkuat sektor riil, dalam hal ini industri halal atau berbasis syariah. Terkait hal itu, dikatakannya, salah satu langkah yang dilakukan pemerintah adalah melakukan sosialisasi yang lebih terstruktur dan sistematis sehingga bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat. "Tujuannya agar mampu menumbuhkan keinginan masyarakat untuk mau jadi debitur atau peminjam," katanya.

Sementara itu, terkait dengan wacana pemerintah untuk memiliki bank syariah sendiri, dikatakannya, wacana tersebut masih dibicarakan. "Kami masih mencari format yang paling pas untuk bisa punya bank syariah yang dimiliki negara tampa mengganggu dunia perbankan itu sendiri dan tanpa mengganggu anggaran," katanya.

Mengenai hal itu, pihaknya tidak ingin ada target mengingat pangsa pasar perbankan syariah yang masih terbatas. "Kami tidak ingin bank menjadi tidak berkembang atau terjebak pada masalah manajemen. Kami ingin bank syariah milik pemerintah ini nantinya solid dan tahan terhadap goncangan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement