Rabu 30 Aug 2017 18:58 WIB

Abdi Philips Ligthing untuk Indonesia

Rep: Khoirul Azwar/ Red: Budi Raharjo
Kampung Terang Hemat Energi
Foto: Philips Lighting Indonesia
Kampung Terang Hemat Energi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Philips Lighting berkomitmen untuk menerangi Indonesia. Melalui program corporate social responsibility (CSR), "Kampung Terang Hemat Energi" perusahaan ini akan memperluas instalasi pencahayaan LED tenaga surya di kurang lebih 25 desa yang belum dialiri listrik di seluruh Indonesia.

Program tersebut baru-baru ini laksanakan di sembilan desa yang tersebar di tiga kabupaten di Sulawesi Selatan. Program “Kampung Terang Hemat Energi”  akan menyediakan penerangan untuk rumah dan fasilitas umum, seperti puskesmas, sekolah, dan jalan umum di beberapa desa di wilayah Sumatra Utara, Bali Timur, Kalimantan Tengah dan Maluku.

Untuk program tersebut Philips Lighting memperkirakan terciptanya 2.886 titik lampu baru, yang berarti hampir sepuluh kali lebih banyak dari jumlah titik lampu yang diciptakan semula di Sulawesi Selatan.

“Kami sangat senang dapat menolong lebih banyak lagi masyarakat dengan menjembatani kesenjangan pencahayaan antara kota dan wilayah pedesaan melalui  program ‘Kampung Terang Hemat Energi’,” ujar Rami Hajjar, Country Leader Philips Lighting Indonesia.

Pencahayaan ini, kata dia, akan membantu meningkatkan kehidupan masyarakat, seperti belajar atau pekerjaan rumah tangga lainnya untuk dapat dilakukan bahkan setelah matahari terbenam. Puskesmas juga bakal dapat beroperasi dengan layak dalam keadaan darurat di malam hari dan mobilitas masyarakat serta barang tidak lagi terbatas hanya pada siang hari.

"Du Philips Lighting Indonesia, kami menerapkan komitmen global perusahaan ini untuk menciptakan kehidupan yang lebih terang untuk dunia yang lebih baik; termasuk di dalamnya, kehidupan masyarakat di desa-desa terpencil di seluruh negeri;" katanya menambahkan.

Untuk setiap desa terpilih, program “Kampung Terang Hemat Energi” memberikan paket pencahayaan LED tenaga surya Philips yang inovatif, yang terdiri atas  Solar Indoor Lighting System lengkap dengan panel surya,  Philips LifeLight yang 10 kali lebih terang dari lampu minyak tanah, dan  Solar LED Road Light untuk menerangi jalan-jalan di desa pada malam hari. Tahun ini, program akan diawali dengan menjangkau enam desa di Sumatra Utara.

Data tahun 2016 menunjukkan bahwa di Indonesia sekitar 12 ribu desa – yang mencakup lebih dari 30 juta jiwa – belum memiliki akses listrik. Desa-desa ini mengandalkan sumber pencahayaan yang menggunakan minyak tanah dan lilin, sehingga penduduknya rentan terhadap bahaya kesehatan, keselamatan, dan lingkungan.

Menurut Rami, sebagai pemimpin global di bidang pencahayaan, Philips lighting telah merevolusi pencahayaan selama lebih dari 125 tahun dengan mengutamakan pelanggan sebagai pusat dari setiap inovasinya dan meningkatkan kehidupan masyarakat, baik yang tinggal di kota maupun di daerah pedalaman. Sejak penemuan pencahayaan tenaga surya, fokus perusahaan adalah untuk menyediakan sistem pencahayaan, di dalam dan di luar ruang, dengan mengandalkan energi terbarukan alami seperti sinar matahari.

Khususnya di negara tropis, seperti Indonesia, tentunya memiliki kesempatan besar untuk memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber pencahayaan. Pencahayaan LED tenaga surya Philips  memiliki konsumsi daya yang sangat rendah dan mudah untuk dipasang.

Sistem pencahayaan Philips menyimpan tenaga surya di siang hari. Pada malam hari, sistem ini secara efisien mengeluarkan tenaga listrik untuk menyalakan bohlam LED berdaya rendah, baik untuk penggunaan di dalam maupun luar rumah. "Program ‘Kampung Terang Hemat Energi’ ini merupakan bukti komitmen kami dalam mewujudkan pencahayaan lebih dari sekadar penerangan bagi masyarakat yang kurang beruntung,” tambah Rami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement