Senin 28 Aug 2017 17:59 WIB

UMKM Surabaya Hemat Biaya Pakai Gas PGN

Pembangunan jaringan gas.
Foto: Antara
Pembangunan jaringan gas.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Pelaku usaha skala mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Surabaya, Jawa Timur, mampu berhemat biaya bahan bakar sekaligus menjaga kualitas produknya setelah memakai gas bumi, yang disuplai PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN).

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama, mengatakan Kementerian ESDM dan PGN terus memperluas jaringan gas bumi di berbagai daerah termasuk Surabaya, sehingga manfaat gas bumi semakin banyak dinikmati masyarakat.

"Gas bumi memang memiliki banyak manfaat, apalagi energi ini tidak disubsidi pemerintah. Maka, Kementerian ESDM menugaskan PGN membangun jaringan gas bumi rumah tangga di berbagai daerah," katanya, Senin (28/8).

Seorang pemilik usaha skala kecil di Rungkut Lor, Surabaya, Sumiatun, telah merasakan manfaat langsung gas PGN untuk memproduksi kue yang menjadi mata pencaharian utamanya.

Ia mengaku banyak berhemat dan bisa memasak secara terus-menerus tanpa khawatir kehabisan bahan bakar setelah memakai gas bumi PGN. "Bahan bakar menjadi salah satu komponen utama biaya produksi kue saya," ujarnya.

Menurut Sumiatun, awalnya, dirinya mengandalkan elpiji tiga kg untuk berproduksi dengan kebutuhan 8-10 tabung per bulan.Dengan harga Rp 17 ribu per tabung, maka ia menghabiskan Rp 136 ribu-Rp 170 ribu per bulan.

Namun, sejak beralih menggunakan gas bumi PGN, biaya bahan bakarnya terpangkas hampir separuhnya yakni hanya Rp 70 ribu-Rp 90 ribu per bulan.

Apalagi, lanjutnya, ketika harga bahan-bahan kue seperti tepung atau telur sedang melonjak, maka dirinya masih bisa berhemat dari biaya penggunaan energi.

Ibu tiga anak itu juga menuturkan, selain hemat, gas bumi PGN juga lebih aman. "Saya masih takut kalau dengar berita ada tabung yang meledak," katanya.

Belum lagi, risiko bahan bakar elpiji yang habis saat digunakan. "Tapi, kalau pakai gas bumi bisa lancar terus, sehingga kualitas kue tetap terjaga," ujarnya.

Jaringan gas PGN masuk ke area tempat tinggal Sumiatun di Rungkut Lor yang terkenal dengan sebutan sebagai 'Kampung Kue' itu, sejak 2014 berkat dukungan Pemerintah Kota Surabaya dan Kementerian ESDM.

Kampung Kue yang awalnya hanya beranggotakan tiga ibu rumah tangga di wilayah Rungkut Lor, kini sudah mencapai puluhan orang.

Rachmat juga menambahkan, awal Agustus 2017, Kementerian ESDM melalui penugasan ke PGN telah memulai pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Kota Bandar Lampung sebanyak 10.321 sambungan gas.

"Tahun ini, PGN ditugaskan untuk membangun jaringan gas ke rumah tangga sebanyak 26 ribu sambungan yang tersebar di Mojokerto, Bandar Lampung, DKI Jakarta, dan Musi Banyuasin," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement