REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembangunan Bandar udara Internasional Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati terus dikejar. PT BIJB selaki BUMD yang mengelola memastikan progres pembangunan fisik Bandara Kertajati, Majalengka berjalan sesuai target
Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan pembangunan Bandara Kertajati semakin signifikan. Dimas menyebutkan per 26 Agustus pembangunan sisi udara yang menjadi kewenangan pusat serta darat yang menjadi tanggung jawab pihaknya sudah berjalan sesuai target.
"Alhamdulillah sisi udara sudah memulai pekerjaan untuk pembuatan RESA (runway end safety area). Selain itu sisi udara juga sudah memulai kegiatan penyambungan cross taxiway dan apron, sehingga tersambung," katanya dalam siaran pers, Senin (28/8).
Ia menuturkan saat ini pihak Airnav juga sudah mulai memasang fasad di towernya. Menara navigasi ini dipastikan menarik mengingat fasad yang dibangun akan berbentuk kujang, senjata asli Sunda. "Main power house juga sudah dipasang 6 genset berkapasitas 12 megawatt," ujarnya.
Sementara di lapangan tengah berlangsung pembangunan jalan kawasan sisi udara. Untuk sisi darat Virda menuturkan terminal utama sudah ditembok bahkan sudah di plester.
Satu persatu kelengkapan di dalam terminal pun disebutnya sudah diselesaikan. Antara lain fasilitas toilet yang sudah selesai dibangun dilengkapi fasilitas untuk difabel dan nursery room.
"Ducting (kabel) AC sudah dipasang," ucapnya.
Peyelesaian lain seperti rangka baja boarding lounge sudah dipasang, kemudian persiapan pemasangan rangka baja terminal utama. "Baja baja rangka terminal utama sedang disiapkan. Ramp simpang susun, dropzone ada di lantai. Semoga pembangunan berjalan dengan lancar dan sukses," tuturnya.
Bandara Kertajati Majalengka ditargetkan pemerintah bisa beroperasi pada kuartal I 2018 mendatang. Ia pun memastikan pihaknya terus mengejar pembangunan dan berharap pekerjaan bisa selesai sesuai target. Sehingga Jawa Barat bisa memiliki bandara bertaraf internasional seperti yang saat ini dibutuhkan.