Ahad 27 Aug 2017 21:33 WIB

Ini Alasan Mengapa Singapura Dijadikan Sasaran Pengimpor Gas

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bilal Ramadhan
Sumur eksplorasi gas bumi (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Sumur eksplorasi gas bumi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VII DPR-RI Joko Purwanto menyebutkan, alasan Indonesia ingin mengimpor dari Singapura karena negara tersebut menjadi suatu negara trader. Singapura memudahkan end buyers untuk membeli suatu barang impor karena mereka bisa menjadi trading house company.

"Singapura itu sebagai trading company karena dia bukan negara penghasil gas atau minyak. Makanya, kita impor minyak juga kan mekanismenya melalui Singapura," jelas Joko ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (27/8).

Oleh karena itulah, Indonesia dapat lebih mudah mendapatkan pasokan gas dari Singapura daripada negara penghasilnya langsung. Lagipula, karena Singapura bisa memposisikan diri mereka sebagai trading company itu, para penghasil gas dan miyak bumi pun yakin untuk menjualnya melalui Singapura.

"(Tidak langsung ke penghasil) karena kadang ada kesulitan dan itu jadi kepandaian negara Singapura yang bisa memposisikan diri sebagai trading company. Sehingga, kemudian kita kesulitan sementara ini untuk direct ke negara-negara penghasil," terang Joko.

Kesulitan-kesulitan yang Indonesia hadapi, menurut Joko, ada beberapa hal. Di antaranya bagaimana mekanisme cara pembayaran dan kuota gas di kontrak yang seperti apa. Singapura bisa menjadi mediator untuk hal-hal itu.

"Mereka ada sebagai bentuk mediasi, yang notabene kemudian mereka bisa melakukan sesuatu ha yang tidak bisa dilaukan antara end buyer dengan para penjualnya," kata dia.

Dengan demikian, biasanya, harga dari Singapura itu pun sedikit lebih mahal. Itu karena ada keuntungan yang akan diambil oleh para trader company yang ada di Singapura tadi. Namun, harga itu saat ini dianggap lebih murah ketimbang harga gas dalam negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement