Jumat 25 Aug 2017 16:47 WIB

Pertemuan IMF-Bank Dunia Diperkirakan Bawa 100 Juta Dolar AS

Red: Nur Aini
Kepala Satuan Tugas Bank Indonesia untuk pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 Peter Jacobs, bersama Pengamat Ekonomi Joshua Pardede, Direktur Eksekutif International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Sugeng Bahagijo, dan Ketua Gabungan Industri PariwisataIndonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana (dari kiri) berbincang bersama usai diskusi media bertajuk
Foto: Rakhmawaty la'lang
Kepala Satuan Tugas Bank Indonesia untuk pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 Peter Jacobs, bersama Pengamat Ekonomi Joshua Pardede, Direktur Eksekutif International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Sugeng Bahagijo, dan Ketua Gabungan Industri PariwisataIndonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana (dari kiri) berbincang bersama usai diskusi media bertajuk "Memanfaatkan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 untuk mendorong perekonomian Nasional" di Bali, Kamis (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Indonesia mengalokasikan Rp 868 miliar sebagai tuan rumah Pertemuan Tahunan 2018 Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia di Bali. Namun, Indonesia diperkirakan memperoleh 100 juta dolar AS dari kegiatan itu.

"Jadi kita masih untung sedikit, tapi itu yang bisa kita lihat," kata Ketua Panitia Nasional pertemuan tersebut Luhut Binsar Panjaitan dalam konferensi pers seusai melaksanakan High Level Meeting bersama pejabat IMF dan Bank Dunia serta peluncuran laman pertemuan www.am2018bali.go.id di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (25/8).

Luhut yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu menjelaskan, dana 100 juta dolar AS itu atau sekitar Rp 1,330 triliun dari penyelenggaraan kegiatan besar tersebut, di mana 10 juta dolar AS diperoleh dari sektor pariwisata sendiri, diperoleh dari sektor-sektor pendukung kegiatan seperti perhotelan, transportasi, souvenir, baik selama kegiatan dan sesudah kegiatan. Semua dana tersebut, katanya, langsung tersebar di masyarakat.

Luhut menambahkan, selain manfaat yang bisa dilihat itu, manfaat lain yang tidak terlihat yang bakal Indonesia dapatkan adalah pertemuan tersebut dapat menggerakkan perekonomian di sejumlah destinasi wisata di Indonesia, menunjukkan kepemimpinan Indonesia dan menunjukkan kisah sukses Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.

Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang juga Wakil Ketua Panitia Nasional kegiatan itu mengatakan manfaat lain yang juga diperoleh Indonesia adalah citra dan reputasi bahwa Indonesia mampu melaksanakan kegiatan internasional yang besar. Indonesia, katanya, dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk mempromosikan pariwisata Indonesia mengingat delegasi dari 189 negara anggota akan berkunjung ke Indonesia.

Ia membandingkan besarnya dana yang dibutuhkan untuk promosi wisata Indonesia di luar negeri agar masyarakat negara-negara itu mengenal serta berkunjung di Indonesia. "Melalui pertemuan IMF-Bank Dunia itu, dunia datang ke Indonesia, mari kita manfaatkan," katanya.

Dalam konferensi pers itu, turut hadir Gubernur Bank Indonesia yang juga Wakil Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudi Antara, Sekretaris IMF Jianhai Lin, dan Sekretaris Grup Bank Dunia Yvonne Tsikata.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement