Jumat 25 Aug 2017 13:35 WIB

Indonesia Fokus Jaring Wisman Asia Pasifik

Wisatawan asal Australia berselancar di pantai Sawarna Bayah, Lebak, Banten, Senin (26/8).
Foto: ANTARA FOTO
Wisatawan asal Australia berselancar di pantai Sawarna Bayah, Lebak, Banten, Senin (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia mulai tahun ini fokus untuk menjaring wisatawan mancanegara (wisman) yang berasal dari negara-negara kawasan Asia Pasifik. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (Deputi BP3M) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana mengatakan program pemasaran pariwisata mancanegara pada tahun ini difokuskan untuk membidik pasar di kawasan Asia Pasifik.

"Sejumlah negara yang dibidik di antaranya Tiongkok, Australia, Jepang, Korea, India, dan pasar lainnya," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (25/8). 

Sejumlah upaya promosi pun telah disiapkan, misalnya, dengan lebih banyak melakukan kegiatan hardselling berupa pameran dan misi penjualan (sales mission). Pada Januari-Desember 2017, menurut Pitana, telah disiapkan 54 kegiatan "hardselling" berupa 30 kegiatan pameran dan misi 24 misi penjualan.

Sedangkan untuk promosi yakni dengan mengikuti festival sebanyak 30 kegiatan dan familiarization trip sebanyak 51 kegiatan. Sementara itu, untuk kegiatan promosi di pasar kawasan Asia Pasifik yang telah dilaksanakan sampai Juli 2017 antara lain "Incentive Travel Convention Meeting" (IT&CM), China, "Hanatour International Travel Show" (HITS), "International Travel Expo" (ITE) Hong Kong, dan ADEX Australia (Australia Dive Expo).

Selanjutnya pada semester II 2017, Indonesia akan mengikuti beberapa kegiatan penting yaitu PATA Travel Mart, JATA Tourism Expo (JTE), China International Travel Mart (CITM) dan MATTA Fair. "Pola serupa juga diterapkan untuk kegiatan di pasar Eropa, Timteng, Amerika, dan Afrika. Untuk menggarap pasar Eropa, Timteng, Amerika, dan Afrika," kata Pitana, memaparkan. 

Kemenpar akan mengikuti sebanyak 9 kegiatan pameran (B to B dan B to C) yang masing-masing berlangsung pada Juli (1 pameran), Agustus (1 pameran); September (1 pameran); Oktober (2 pameran), dan November 2017 (4 pameran). Di antara kegiatan pameran internasional tersebut sebagai pameran terbesar adalah WTM London dan World Halal Tourism Summit.

I Gde Pitana mengemukakan, partisipasi dan sinergisitas pemerintah daerah dan pelaku usaha pariwisata dan Pemangku kepentingan pariwisata lainnya dalam mendukung program pemasaran pariwisata mancanegara pada 2018 diharapkan akan semakin meningkat. "Banyak kegiatan di mana kami bersinergi dengan Pemerintah Daerah,” kata dia. 

Dia mencontohkan seperti dengan Pemda Aceh di MATTA Fair dan ITB Berlin, dengan Pemprov DI Yogyakarta di Vietnam Travel Mart, dan lain sebagainya. “Kami berharap partisipasi dan sinergi ini semakin menguat di 2018, antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, (Pemda), dengan asosiasi, maupun unsur pentahelix lainnya antara lain media, akademisi, dan komunitas," tutur I Gde Pitana.

Selain hardselling, Kemenpar juga juga fokus melanjutkan kerja sama dengan maskapai penerbangan maupun wholesalers layanan wisata.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement