Kamis 24 Aug 2017 16:25 WIB

PJB Operasikan 75 Persen Sistem Kelistrikan Nasional

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Manager CSR dan Komunikasi Korporasi PJB (Pembangkit Jawa Bali) Heri Supriyanto (kanan) beserta rombongan diterima Redaktur Pelaksana Republika Subroto beserta jajaran redaksi saat berkunjung ke kantor Republika di Jakarta, Kamis (24/8).
Foto: Republika / Darmawan
Manager CSR dan Komunikasi Korporasi PJB (Pembangkit Jawa Bali) Heri Supriyanto (kanan) beserta rombongan diterima Redaktur Pelaksana Republika Subroto beserta jajaran redaksi saat berkunjung ke kantor Republika di Jakarta, Kamis (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Pembangkit Jawa Bali anak usaha dari PT. PLN (Persero) sampai 2017 ini sudah berperan dalam pengoperasian 75 persen dari seluruh sistem elektrifikasi nasional. Hingga 2017 ini total kapasitas yang dioperasikan oleh PJB sebesar 14.445 megawatt.

VP Coorporate Communication, PT. PJB, Heri Sofiyanto mengatakan dari 14 pembangkit yang dioperasionalkan oleh PJB, 8 pembangkit merupakan sepenuhnya dioperasionalkan oleh PJB. Delapan pembangkit tersebut berkapasitas 7.055 megawatt. Enam pembangkit lainnya bekerjasama dengan independent power producer (IPP) lokal dengan total kapasitas 4.660 megawatt.

"Setidaknya kami juga turut berkontribusi dalam elektrifikasi nasional. Sekitar 3 per 4 dari wilayah Indonesia sudah kami operasikan," ujar Heri saat berkunjung ke Republika.co.id, Kamis (24/8).

Pada tahun ini, Heri mengatakan PJB mencatatkan pertumbuhan perusahaan yang positif. PJB meraup laba bersih sekitar Rp 3,7 triliun dengan memberikan deviden sekitar Rp 239 miliar kepada seluruh pemegang saham dari PJB ini.

Saat ini, untuk rencana kedepan PJB akan menambah kapasitas sebesar 5.320 megawatt lagi. Rencana pengembangan ini setidaknya sedang masuk tahap negoisasi. Pengembangan ini terbagi atas kerjasama dengan IPP sebesar 3.660 megawatt, lalu kerjasama untuk mengoperasikan Pembangkit Jawa 7 bersama Cina yang sudah memasuki tahap financial closing. Sedangkan yang sudah masuk tahap operasi komersial (COD) ada dua pembangkit yaitu di Cilacap sebesar 660 megawatt dan 1000 megawatt.

"Kedepan kita akan melakukan pengembangan lagi. Selain untuk menambah cakupan operasi, kita juga mencoba mengembangan kerjasama dengan pihak investor asing," ujar Heri.

Dari total pembangkit yang sudah ada saat ini untuk capaian energi terbarukan yang diunggulkan oleh pihak PJB adalah PLTA Cirata. PLTA dengan kapasitas 1008 megawatt ini menjadi salah satu ikon dari PJB sebab selain berada di wilayah perbukitan Cirata, semua teknologi dikembangkan di bawah tanah dengan sistem turbin air.

Selain PLTA, PJB juga mengembangakn PLTS di Cirata. Dengan kapasitas 1 megawatt PLTS Cirata memanfaatkan panel surya yang terbentang di luas tanah sekitar 1,5 hektar. Energi listrik yang dihasilkan bisa dialirkan melalui dua jalur output. Satu jalur output mengarah ke jaringan PLTA Cirata untuk kemudian diteruskan ke jaringan 500 kV.

"Selain di Cirata untuk energi terbarukan kita juga mengembangkan PLTA di Berantas. Dengan kapasita 281 megawatt," ujar Heri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement