Jumat 18 Aug 2017 03:35 WIB

Menhub: Simpang Susun Semanggi Kurangi Kemacetan

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Budi Raharjo
Kendaraan melintas di Simpang Susun Semanggi saat dilakukannya uji coba open traffic Simpang Susun Semanggi di Jakarta, Jumat (28/7).
Foto: Republika/Prayogi
Kendaraan melintas di Simpang Susun Semanggi saat dilakukannya uji coba open traffic Simpang Susun Semanggi di Jakarta, Jumat (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan Simpang Susun Semanggi merupakan inisiasi yang baik dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pembangunan Simpang Susun Semanggi ini menggunakan dana non-APBD atau kompensasi dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB) PT Mitra Panca Persada (PT MPP) dan dibangun dengan cepat.

Ia kemudian memberikan komentar terkait Simpang Susun Semanggi. "Secara penampilan baik sekali. Artinya, secara estetika cantik dan secara fungsional memberi manfaat untuk transportasi Jakarta," ujar Budi di bawah Simpang Susun Semanggi, Semanggi Jakarta Selatan, Kamis (17/8).

Di kawasan Simpang Susun Semanggi ini, Budi menuturkan, tingkat kemacetannya tinggi. Dengan adanya Simpang Susun Semanggi ini kemacetan berkurang. "Dengan adanya tambahan (Simpang Susun Semanggi), akan ada pengurangan kemacetan 20-30 persen," katanya.

Selain itu, Budi mengatakan infrastruktur bermodel simpang susun mungkin saja dibangun di kota lainnya. Ia menuturkan ada beberapa format tentang prasarana. "Prasarana itu dibuat bagaimana yang efisien efektif. Baru nanti sarana. Lazimnya jadi format bagi simpang susun-simpang susun di semua tempat " ujarnya.

Selain itu, lintasan satu bidang, menurut Budi, harus dihilangkan. Dengan simpang susun, pertemuan lalu lintas tidak akan terjadi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement