Kamis 17 Aug 2017 13:43 WIB

Bank Commonwealth Catat Laba Rp 87 Miliar

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
ATM Bank Commonwealth.
Foto: ABC
ATM Bank Commonwealth.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Commonwealth mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp 87 miliar pada semester pertama 2017. Sebelumnya, pada periode sama tahun lalu, perusahaan rugi Rp 257 miliar.

Kinerja keuangan itu menunjukkan keberhasilan transformasi dengan fokus ke segmen Ritel dan SME. Commonwealth juga mengembangkan game-changing digital banking platform.

Pertumbuhan laba di 2017 didorong oleh peningkatan kredit Bank, pertumbuhan komisi dari bisnis wealth management, dan penurunan biaya operasional serta perbaikan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN). Peningkatan produktivitas dan manajemen portofolio kredit yang baik memberikan dampak positif khususnya pada kredit Bank yang tumbuh sebesar 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, pendapatan komisi dari bisnis wealth management meningkat sebesar 12 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Pertumbuhan komisi ini dikontribusikan oleh peningkatan pendapatan berbagai produk wealth management seperti investasi dan bancassurance.

Biaya operasional bank pun turun 37 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Hal itu karena terjadi perbaikan CKPN yang signifikan dari Rp 374,9 miliar pada semester pertama 2016 menjadi Rp 63,8 miliar pada periode sama di 2017.

Dari sisi kualitas kredit, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perseroan berada di level 3,91 persen (gross) atau 1,92 persen (net). Bank juga menjaga likuiditas rasio pendanaan terhadap penyaluran kredit atau loan to funding ratio (LFR) di angka 83,64 persen.

Rasio CASA masih terjaga pula di level 50 persen. Dengan begitu Beban operasional dibandingkan pendapatan operasional mengalami penurunan sebesar 27 persen. Sementara itu, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Commonwealth tercatat sebesar 24,7 persen, angka ini jauh di atas ketentuan CAR sebesar 8 persen.

Presiden Direktur Bank Commonwealth Lauren Sulistiawati mengatakan, berbagai inisiatif telah dilakukan di seluruh unit untuk terus mendorong kinerja bank, terutama terkait strategi menjadi pioneer digital banking platform. "Kami selalu menempatkan Nasabah di pusat semua kegiatan dan inovasi-inovasi digital kami. Best in class Customer Experience adalah kunci kesuksesan yang akan terus kami perbaiki dan tingkatkan," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Republika, Kamis, (17/8).

Ke depannya, Lauren menegaskan Commonwealth akan terus mengembangkan berbagai layanan perbankan digital. “Hal itu selaras dengan misi kami to be the market leader in providing Digital Financial Solutions for our Retail & SME target customers. kami akan terus menghadirkan inovasi produk dan layanan digital sesuai kebutuhan finansial Nasabah,” jelasnya.

Salah satu layanan digital Commonwealth terbaru adalah Tyme Digital yang telah diluncurkan pada 2 Agustus lalu. Layanan itu memungkinkan nasabah untuk membuka tabungan secara menyeluruh dalam waktu 10 menit.

Commonwealth juga melakukan transformasi cabang dengan membuka Digital Branch di area Kelapa Gading. Ke depannya, Digital Branch akan hadir di beberapa lokasi strategis sesuai wilayah Commonwealth beroperasi.

“Commonwealth memiliki komitmen jangka panjang di Indonesia dalam meningkatkan Financial Inclusion melalui Financial Literacy dan Digital Banking. Dengan begitu dapat terus membantu para nasabah dan masyarakat Indonesia mencapai kesejahteraan keuangannya,” tutur Lauren.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement