Senin 14 Aug 2017 16:19 WIB

Disertasi Dirut Bank BJB Menjadi Solusi untuk BPD

Rep: sandi ferdiana/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Pemberian gelar Doktor yang diserahkan Rektor Unpad Prof Dr med Tri Hanggono Acmad kepada Dirut Bank BJB Ahmad Irfan usai sidang Promosi Doktor dirinya di Aula Unpad, Jl Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (14/8).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pemberian gelar Doktor yang diserahkan Rektor Unpad Prof Dr med Tri Hanggono Acmad kepada Dirut Bank BJB Ahmad Irfan usai sidang Promosi Doktor dirinya di Aula Unpad, Jl Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG – Dirut Bank BJB  Ahmad Irfan dinyatakan lulus sebagai doktor dengan nilai cumlaude dalam sidang promosi doktor yang dipimpin Rektor Unpad Prof DR med Tri Hanggono Achmad di Graha Sanusi Unpad, Kota Bandung, Senin (14/8). Tema disertasi orang nomor satu di Bank BJB itu, yakni Model Strategi Bersaing: Studi Empiris pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia. Sidang promosi tersebut dihadiri oleh Gubenrur Jabar H Ahmad Heryawan, sejumlah guru besar Unpad di bidang ekonomi, dan pimpinan organisasi pada rumpun ekonomi. Dalam disertasinya, Irfan menggulirkan tiga variabel yang cocok dan tepat dijadikan model untuk mendongkrak kinerja BPD di Tanah Air.    

Ketiga variabel, sebut Irfan, yakni adopsi teknologi, manajemen inovasi dan pengelolaan sumber daya perusahaan. ‘’Jika ketiga variabel itu dijalankan dengan komitmen tinggi dan konsisten, maka akan meningkatkan kinerja BPD dalam kurun waktu yang relatif singkat, yakni satu tahun,’’ ujarnya seusai dinobatkan sebagai doktor oleh pimpinan sidang, Senin (14/4).

Irfan menyebutkan, ketiga variabel itu merupakan kunci keberhasilannya dalam mendongkrak kinerja Bank BJB menjadi bank nasional dan BPD terbesar di Tanah Air. Semua rumusan yang didapatkannya selama memimpin Bank BJB, tegas dia, dituangkan dalam karya yang dinamai ‘The Irfan Model’.

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Provinsi Jabar yang juga Tim Promotor Aldrin Herwany mengatakan, disertasi Ahmad Irfan merupakan solusi bagi BPD dalam menghadapi tantangan tahun 2020. Jika para BPD belum mengantisipasi persaingan 2020, tegas dia, maka kebanyakan BPD di Tanah Air akan ditinggal karena tidak mampu menghadapi persaingan MEA. '’Relevansi disertasi Pak Irfan, yaitu memberi solusi agar BPD tetap kuat dan bisa bersaing,’’ ujar Aldrin. Ketiga variabel yang digulirkan dalam disertasi Irfan, papar dia, sudah seharusnya diimplementasikan pada BPD di Tanah Air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement