Kamis 10 Aug 2017 10:00 WIB

PGN Kucurkan Rp 3,42 Miliar untuk Desa Binaan di Serang

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) membangun Jembatan Kali Cibeureum di Desa Pasir Buyut dan revitalisasi Situ Tasikardi di Kramatwatu, Serang, Banten
Foto: pgn
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) membangun Jembatan Kali Cibeureum di Desa Pasir Buyut dan revitalisasi Situ Tasikardi di Kramatwatu, Serang, Banten

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) membangun Jembatan Kali Cibeureum di Desa Pasir Buyut dan revitalisasi Situ Tasikardi di Kramatwatu, Serang, Banten, dengan mengucurkan dana 3,42 miliar. Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim mengatakan, pihaknya juga meluncurkan sejumlah program yang akan dijalankan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sabar Subur.

"Untuk tiga kegiatan di Serang itu, kami mengucurkan dana Rp 3,42 miliar," katanya saat peluncuran kegiatan tersebut di Serang, Banten, melalui siaran pers, Rabu (9/8).

BUMDes Sabar Subur adalah bagian dari desa binaan PGN yang diluncurkan Juli 2016 di Desa Teluk Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, sekitar Station Gas Bojonegara milik PGN. Jobi mengatakan, ketiga kegiatan itu merupakan bukti konsistensi PGN sebagai BUMN gas bumi untuk mendorong aktivitas perekonomian desa yang sejalan program pemerintah mewujudkan desa sejahtera.

"Kami sangat bangga dapat menjadi bagian Kota Serang dan ikut terlibat dalam pembangunan di sekitarnya. Kami berharap program ini berjalan lancar dan memacu masyarakat memajukan desanya," ujarnya.

Jobi menjelaskan, untuk kali ini, pihaknya meluncurkan tiga program BUMDes senilai Rp 598 juta.

Program pertama berupa persiapan kelembagaan yang terdiri dari workshop, sewa kantor, pengadaan peralatan kantor, pelatihan sosial enterpreneurship, manajemen usaha, pengurusan legalitas, dan studi banding pengelolaan.

Kedua, penguatan unit usaha BUMDes di antaranya jasa tenaga kerja, agrobisnis, dan penyewaan tenda. Ketiga, PGN mendorong BUMDes melakukan program pengembangan desa sehat antara lain mewujudkan lingkungan pemukiman sehat dan bersih, pemberdayaan posyandu, dan pembentukan bank sampah.

"Kami bersyukur program tersebut sudah mulai berjalan seperti terbentuknya UKM keripik, peternak bebek, dan warung sembako. Mudah-mudahan ke depan tumbuh usaha lain yang mampu meningkatkan perekonomian dan membuat masyarakat lebih sejahtera dan mandiri sesuai potensi yang ada," katanya.

Sementara, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial, PGN membangun Jembatan Kali Cibeureum yang kondisinya memprihatinkan. Jembatan sepanjang 24 meter dan lebar empat meter itu sebelumnya hanya bisa dilalui orang dan tidak aman.

Pembangunan jembatan, yang menghubungkan tiga kecamatan yakni Kopo, Jawilan, dan Solear, dimulai November 2016 dan rampung Mei 2017 dengan biaya Rp 2,48 miliar. "Setelah dibangun, jembatan dapat dilintasi warga dan kendaraan bermotor," katanya.

Untuk revitalisasi Situ Tasikardi, Jobi mengatakan kegiatannya antara lain perbaikan dermaga, mushola, toilet, jalan setapak, dan pelestarian alam berupa pelepasan burung, penebaran benih ikan, dan penanaman pohon. Revitalisasi akan dilakukan Agustus-Oktober 2017 dengan biaya Rp 349,4 juta.

Melalui revitalisasi, menurut dia, maka Situ Tasikardi sebagai cagar budaya tetap terjaga kelestariannya dan sekaligus membantu warga meningkatkan perekonomiannya.

"Upaya kami untuk terus meningkatkan pemanfaatan gas bumi secara nasional harus sejalan dengan peningkatan taraf hidup masyarakat di sekitar wilayah operasional PGN. Kami berharap dengan dorongan yang telah kami berikan, dapat menjadi energi yang baik bagi seluruh masyarakat Serang, Banten," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement