REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui program Indigo.id terus membangun sinergi antara startup-startup binaannya dengan Telkom Grup. Sinergi dilakukan sebagai salah satu upaya Telkom Grup mencapai visi sebagai King of Digital di Asia Pasifik.
Menurut Direktur Digital and Strategic Portofolio PT Telkom, David Bangun, Telkom Grup harus melakukan sinergi untuk mengembangkan ekosistem inovasi. "Mendorong ide kreatif untuk sinergi. Upayakan sinergi, kemenangan King of Digital akan menjadi kenyataan," ujar David Bangun dalam siaran persnya, Rabu (9/8).
Menurut David, hingga saat ini, startup dalam naungan Indigo.id sudah berjumlah 115 startup. Yakni, terbentang asalnya dari Aceh hingga Sulawesi.
Menurut Managing Director Indigo.id Ery Punta Hendraswara, sinergi startup dengan Telkom Grup telah mencapai segala bidang. Snergi Telkom Grup dengan startup tersebut, di antaranya dengan RUN System, Kofera, Goers, dan Privyid. "Itu secara umum sinergi yang telah berlangsung," katanya.
Untuk RUN System, kata dia, sinergi yang dilakukan dengan DES dan DBS yaitu ERP sistem untuk corporate customer dengan jumlah customer 29. "Nilai kontraknya mencapai Rp 10 miliar," katanya.
Kofera, kata dia, sinergi dengan MD Media berupa whitelable platform Kofera dengan penghasilan sudah mulai signifikan. Hal senada, terjadi pada Goers yang sinergi dengan MelOn yaitu channel penjualan tiket event MelOn berbasis komisi.
Sedangkan Privyid, kata dia, sinergi yang terbangun berupa tanda tangan digital untuk registrasi online Indihome, yang mampu menghemat sekitar biaya Rp 3.000 per registrasi online. Saat ini, sudah ada 1,3 juta pendaftar online, sekaligus digunakan dalam proses pengadaan internal.
"Yang lainnya adalah Kofera dengan Metranet untuk digital advertising, PAYFAZZ dengan Telkomsel untuk digital payment, Kartoo dengan Telkomsel untuk digital payment, Sonar, Synchro, dan Jasa Connect. Masih banyak yang diinisiasi," kata Ery.
Selain itu, kata dia, Telkom punya apps yang selalu sinkron dengan televisi. Misalnya, starwars nanti didorong dengan pesan televisi sehingga nantinya akan didapatkan digital adverstising. "Jadi ada mainan Starwars, sehinga nanti nyambungnya dengan e-commerce," katanya.
Ery mengatakan, startup saat ini berkembang pesat. Terlebih dengan adanya dukungan ekosistem, pemerintah dan masyarakat sebagai pengguna, maka makin banyak yang percaya dengan produk dan jasa startup. "Kami pun mendukung Gerakan Nasional 1.000 startup digital," katanya.