Sabtu 05 Aug 2017 02:37 WIB

Konsumsi Gas di Batam Tumbuh 5 Persen

Pekerja sedang melajukan pekerjaan pemasangan jaringan gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) di kawasan bisnis Batam, Kepulauan Riau.
Foto: Dok PGN
Pekerja sedang melajukan pekerjaan pemasangan jaringan gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) di kawasan bisnis Batam, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID,BATAM -- Konsumsi gas yang disalurkan Perusahaan Gas Negara (PGN) di Kota Batam Kepulauan Riau meningkat lima persen pada triwulan II 2017 dibanding periode yang sama pada tahun 2016. Sales Area Head PGN Batam Amin Hidayat mengatakan peningkatan itu terjadi di sektor industri, komersil dan rumah tangga.

Ia mengakui ada beberapa pelanggan industri yang mengurangi penggunaan gasnya karena penurunan produksi. Meski begitu, secara umum penyaluran gas PGN meningkat. "Beberapa industri ada yang menurunkan konsumsi gas, tapi belum sampai berhenti. Katanya, karena pesanan berkurang," kata Amin, Jumat (4/8).

Industri yang menurunkan konsumsi gas, umumnya yang bergerak di fabrikasi metal dan pipa. Di samping itu, ada pula pelanggan industri dan komersial baru atau meningkatkan konsumsi.

"Ada juga yang 'switching' dari bahan bakar lain," kata dia.

Sepanjang tahun 2017, ia mencatat penambahan jumlah pelanggan komersil PGN di kota itu sekitar 30 persen. Pertumbuhan itu didorong peningkatan infrastruktur gas yang dilakukan PGN bersama pemerintah, terutama di Kawasan Perdagangan dan Bisnis Nagoya.

Ia mengatakan sudah hampir seluruh restoran dan hotel di Kawasan Nagoya menjadi pelanggan PGN. Terakhir, PGN baru saja menandatangani kontrak dengan tiga pelanggan baru yaitu Restoran Harbour Bay, KFC Nagoya dan perusahaan roti Top Baker.

"Dan jumlah itu akan bertambah terus, karena kami terus melakukan penyambungan," kata dia optimistis.

Hingga kini, PGN bersama pemerintah telah membangun pipa distribusi gas bumi di Batam sepanjang 141,3 km untuk melayani kebutuhan industri, komersil dan rumah tangga. Secara nasional, PGN memiliki dan mengoperasikan pipa gas bumi sepanjang lebih dari 7.000 kilometer atau setara 76 persen pipa gas bumi hilir nasional.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement