Rabu 02 Aug 2017 19:11 WIB

NTT Siap Pasok Sapi untuk Kebutuhan Kurban Jabodetabek

Dua petugas Balai Karantina NTT memeriksa sapi yang telah dinaikan ke atas kapal kargo yang akan dikirim ke Surabaya dan Jakarta, di pelabuhan Tenau  Kupang, NTT, Ahad (28/2).  (Antara/Kornelis Kaha)
Dua petugas Balai Karantina NTT memeriksa sapi yang telah dinaikan ke atas kapal kargo yang akan dikirim ke Surabaya dan Jakarta, di pelabuhan Tenau Kupang, NTT, Ahad (28/2). (Antara/Kornelis Kaha)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nusa Tenggara Timur (NTT) siap memasok sapi untuk kebutuhan kurban ke Jabodetabek. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus melakukan koordinasi dengan daerah sentra produsen ternak untuk memastikan pasokan sapi-sapi kurban.

Provinsi NTT merupakan salah satu daerah sentra produsen sapi yang selama ini memasok sapi untuk memenuhi kebutuhan daging di wilayah Jabodetabek. Berdasarkan informasi dari Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT Dani Sujadi, Jumlah Kuota Pengeluaran Ternak sapi NTT tahun 2017 sejumlah 66.300 ekor.

“Menjelang Hari Raya Idul Adha tahun ini, NTT siap untuk memasok sapi. Sebagai gambaran pada tanggal 31 Juli 2017 tersedia stok sapi yang siap dikirim sebanyak 1.790 ekor," kata Kepala Bidang Agribisnis Peternakan Dinas Peternakan Provinsi NTT, Tay Renggi.

Menurut Tay Renggi, permintaan pengiriman sapi-sapi tersebut saat ini terutama untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Kurban. Dari stok sapi yang telah siap kirim tersebut,  pada Selasa (1/8) malam hari sudah dikirim 500 ekor sapi dari NTT menggunakan kapal kargo dengan tujuan ke Bekasi. Sedangkan Kapal Ternak Camara Nusantara 1 direncanakan akan diberangkatkan dari Tenau pada tanggal 3 Agustus 2017 dengan memuat sebanyak 500 ekor untuk dikirim ke Jakarta.

Selanjutnya pada Kamis (3/8) akan dikirim kembali 450 ekor dengan menggunakan kapal kargo. Untuk sisanya sebanyak 340 ekor akan diangkut dengan kapal kargo berikutnya.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen PKH Kementan Fini Murfiani mengatakan Petugas Informasi Pasar (PIP) daerah akan selalu menyajikan data harga harian sapi, ayam broiler dan telur ayam di tingkat produsen dari masing-masing sentra.

Terkait dengan adanya keluhan dari beberapa masyarakat tentang naiknya harga sapi hidup menjelang Hari Raya Idul Adha ini, Fini menjelaskan meningkatnya harga jual sapi di tingkat produsen dan konsumen saat menjelang hari Raya Idul Adha dikarenakan adanya peningkatan jumlah permintaan sapi untuk kurban. Harga kisaran rata-rata sapi yang biasanya dengan rata-rata kisaran 43-46 ribu /kg berat hidup di daerah konsumsi, maka pada saat menjelang hari raya qurban akan dapat mencapai 60-65 ribu/ kg berat hidup dengan catatan harga tersebut adalah harga sapi yang diambil pada saat hari Raya Kurban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement