REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Grup Astra, melalui 17 anak perusahannya, akan bekerja sama dengan 71 sekolah menengah kejuruan (SMK) di Provinsi Jawa Barat untuk memfasilitasi pendidikan vokasi berupa praktek kerja lapangan (PKL), kunjungan industri dan pengembangan kurikulum SMK.
Presiden Direktur Astra Internasional Prijono Sugiarto mengatakan, vokasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat mendorong majunya industri. Sebab, pendidikan vokasi yang berkualitas dapat menghasilkan lulusan yang terampil, siap kerja dan sesuai dengan kebutuhan industri. Pada akhirnya, tenaga kerja yang berkualitas tersebut dapat meningkatan daya saing industri.
"Di Grup Astra kami sudah menerapkan vokasi sejak tahun 2009," ujar Prijono, kemarin. Hingga akhir 2016, menurut dia, Grup Astra beserta sembilan anak perusahannya telah membina 1.290 SMK.
PT Astra Otoparts sendiri pada Jumat (28/7), menjadi tuan rumah peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri untuk wilayah Jawa Barat yang digelar di Divisi Engineering Development Center di Kawasan Industri Greenland Internasional Industrial Center, Cikarang, Jawa Barat. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Pendidikan vokasi yang diinisiasi Kementerian Perindustrian ini merupakan program pembinaan dan pengembangan yang terintegrasi antara SMK dengan industri. Sampai 2019 mendatang, program tersebut menyasar 1.775 SMK yang terdiri dari 845 ribu siswa untuk bekerja sama dengan 355 perusahaan.
"Program pendidikan vokasi industri ini ditujukan untuk merevitalisasi dan mengembangkan SMK agar dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja," kata Menperin.
Ini merupakan peluncuran program pendidikan vokasi tahap ketiga. Sebelumnya, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di Jawa Timur, Jawa Tengah serta Yogyakarta pada Februari dan April lalu.