Senin 24 Jul 2017 23:24 WIB

Menhub Fokus Bangun 4 Bandara di Kaltara

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi
Foto: ROL/Fakhtar Lubis
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan akan meningkatkan pengembangan beberapa bandara pelabuhan Kalimantan Utara (Kaltara). Hal itu ia ungkapkan untuk mendukung program konektivitas dan percepatan kegiatan pendukung infrastruktur di Kaltara. "Kita fokus pada empat bandara," kata Budi, Senin (24/7).

Keempat bandara tersebut yaitu Long Bawan, Long Apung, Long Layu, dan Malinau dengan kapasitas tertentu untuk dapat menjangkau beragam wilayah terpencil. Sesuai dengan amanat presiden, Budi mengatakan, hal itu dilakukan agar Kemenhub mendorong, membantu, dan mempromosikan daerah-daerah terluar. Sebab, Budi menuturkan ada daerah-daerah di Kaltara yang hanya bisa dijangkau dengan jalur udara sehingga akan intensif ditingkatkan.

Selain empat bandara tersebut, Kemenhub juga akan melakukan pengembangan tiga bandara yang lain. Ketiga bandara tersebut yaitu Bandara Tanjung Selor, Bandara Nunukan, dan Bandara Tarakan.

Tak hanya itu, jalur laut di Kaltara juga akan menjadi target dari Kemenhub. "Untuk pelabuhan akan dibangun pelabuhan baru yaitu di Tanjung Selor. Bandara-bandara tersebut dikembangkan untuk meningkatkan konektivitas," jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie mengatakan saat ini sedang intensif melakukan diskusi. "Sudah dua kali pertemuan dengan investor Cina, Tsingshan Group yang sudah bangun kawasan industri di Morowali," tuturnya.

Irianto menjelaskan investor Cina tersebut juga akan melakukan investasi di Kaltara. Investor tersebut akan membangun PLTU tahap pertama dengan kapasitas 1.000 mega watt.

Ia juga menegaskan sudah menyiapkan kawasan 25 ribu hektare yang sudah masuk dalam RTRW di Tanah Kuning. Hal itu juga sudah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Dia memastikan sebagai provinsi baru, Kaltara sangat prospektif untuk pengembangan investasi dan mempunyai potensi sumber daya alam yang sangat besar. "Kita punya migas, emas, batubara yang membuat Kaltara menjadi banyak incaran para investor asing," ungkapnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement