Kamis 20 Jul 2017 08:54 WIB

Luhut: Pembangunan Jalan Tol Yogya Dikaji Bank Dunia dan UGM

Red: Nur Aini
Pembangunan Jalan Tol (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pembangunan Jalan Tol (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan rencana pembangunan jalan tol di Yogyakarta masih akan dikaji. Luhut mengaku memahami kekhawatiran Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X yang menolak pembangunan jalan tol di wilayahnya karena takut penduduk setempat tidak dapat menikmati hasil pembangunan.

"Ini juga harus kita perhatikan, kita tidak mau justru masyarakat setempat tidak menikmati pembangunan. Terkait rencana jalan tol masih akan dilakukan 'study' (kajian) oleh Bank Dunia dan Universitas Gadjah Mada. Harapannya hasil studinya dapat menjelaskan apa yang terbaik khususnya untuk Yogyakarta dan Jawa Tengah," ungkapnya di sela jumpa pers seusai peresmian Badan Otorita Pariwisata Borobudur, Rabu (19/7).

Sebelumnya, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X menolak pembangunan jalan tol di wilayahnya karena khawatir mengganggu stabilitas perekonomian warga di provinsi tersebut. "Di DIY tidak ada jalan tol, bukannya tidak boleh, pemerintah pusat juga sepakat (tidak ada tol)," kata Sultan saat syawalan bersama Pemkab dan Masyarakat di Bangsal Sewoko Projo, Wonosari, Gunung Kidul, Kamis (13/7).

Sultan mengatakan pada 2019 bandara baru di Kulon Progo akan beroperasi, dan untuk memudahkan akses akan dibangun jalan lebar empat jalur bukan tol. Selain itu, jalan Yogyakarta-Solo untuk wilayah Prambanan lebih baik menggunakan jalan baru atau di atas jalan lama khususnya wilayah Prambanan karena di sana masih ada batuan candi.

Merespon pernyataan Sultan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memastikan tidak akan ada pembangunan Jalan Tol dari Bandara Internasional Kulon Progo ke arah Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Namun, pembangunan jalan tol dari Bandara Internasional, Kulon Progo ke Kota Yogyakarta tetap diperlukan dengan tujuan masyarakat atau wisatawan yang tiba di bandara itu bisa menikmati objek wisata di Yogyakarta.

Sedangkan apabila jalan tol dibangun dari Bandara Kulon Progo langsung ke Borobudur, dikhawatirkan wisatawan tidak mampir ke kota gudeg itu. "Tol dari bandara ke Yogyakarta itu supaya orang menikmati Yogyakarta," kata dia.

Basuki mengatakan berkaitan dengan pembangunan akses Jalan Tol dari Bandara Kulon Progo yang memiliki nama New Yogyakarta International Airport (NYIA) ke Yogyakarta, saat ini Kementerian PUPR memang memiliki program pembangunan jalan tol dari Tasik-Cilacap-Yogyakarta-Solo yang dikerjakan oleh PT Jasa Marga.

Rencana proyek pembangunan Jalan Tol di Yogyakarta itu tidak berbeda dengan proyek pembangunan Trans Jawa di wilayah pantai utara (pantura) yang akan menghubungan Jakarta-Cikampek-Palimanan-Semarang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement