Senin 17 Jul 2017 11:33 WIB

Unilever dan Hormel Bersaing Incar Saham Reckitt

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Produk Reckitt Benckiser.
Produk Reckitt Benckiser.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Perusahaan produk konsumsi asal Inggris, Reckitt Benckiser menjadi incaran untuk segera dibeli dua prusahaan ternama. Reckitt menjadi salah satu perusahaan yang terserang ransomware Petya.

Surat kabar Sunday Times mengabarkan kedua perusahaan yang membeli Reckitt yaitu Unilever dan produsen daging kaleng Hormel Foods Corp. keduanya akan bersaing untuk mendapatkan kesepakatan membeli Reckitt untuk mengatasi dampak dari serangan virus tersebut.

Reuters pada Senin (17/7) pada Senin (17/7) mengutip dari sumber tersebut, Unilever dan Hormel merupakan kandidat terkuat untuk membuat kesepakatan membeli Reckitt. Muncul kemungkinan, kesepakatan Unilever ataupun Hormel akan mencapai 2,9 miliar dolar AS.

Sebelumnya, pada awal Juli, Reckitt mulai melakukan pemangkasan perkiraan penjualannya. Reckitt menjadi salah satu perusahaan pertama yang mengeluarkan biaya karena serangan cyber global yang sudah mengganggu kegiatan produksi dan distribusinya.

Ransomware Petya muncul dari aplikasi akunting dan pajak daru Ukraina yang digunakan oleh banyak industri negara Eropa Timur. Setelah terserang virus tersebut, perusahaan diminta uang digital senilai 300 dolar AS untuk membuka berkas yang terenkripsi Petya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement