Selasa 11 Jul 2017 19:52 WIB

Perempuan, Rahasia Keberhasilan Bos Alibaba Jack Ma

Pendiri perusahaan Alibaba, Jack Ma.
Foto: AP
Pendiri perusahaan Alibaba, Jack Ma.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perempuan tidak hanya penting bagi perkembangan toko online raksasa Alibaba Group, tetapi juga tulang punggung imperium bisnis yang telah memberikan pelayanan kepada dua miliar pelanggan dan menciptakan 100 juta lapangan kerja selama dua dasawarsa terakhir.

Menurut miliarder Jack Ma, separuh dari tenaga penjualan di perusahaan raksasanya, Tmall dan Taobao adalah kaum perempuan.

Sangat nyata internet dapat membantu dan memberikan kesempatan kepada kaum hawa untuk mendapatkan hak-haknya, demikian ujar Ma dalam Konferensi Perempuan dan Kewirausahaan Global di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, sebagaimana dikutip China Daily di Beijing, Selasa (11/7).

"Perempuan merupakan rahasia keberhasilan perusahaan kami sehingga membuat kami berbeda. Perempuanlah yang mendorong saya melewati masa-masa penuh rintangan pada 18 tahun silam saat mendirikan Alibaba," kata pria terkaya di Asia dan urutan ke-14 orang terkaya di dunia dengan nilai kekayaan menembus angka 41,8 miliar dolar AS itu.

Kaum perempuan dalam pemikiran rasional yang sering kali dibanggakan oleh kaum pria, lanjut dia, mampu mengatasi tantangan dengan mudah. Ma mengatakan bahkan perempuan jauh lebih cepat menangkap pelajaran dibandingkan tenaga robot dan mesin.

Pertemuan bertabur bintang yang menghadirkan tokoh-tokoh penting perempuan sebagai pembicara, mulai dari perancang gaun pengantin Vera Wang hingga bintang film Sun Li itu bertujuan mendorong kaum hawa lebih profesional.

Alibaba juga memanfaatkan ajang pertemuan tersebut untuk mendorong kewirausahaan kaum perempuan di negeri Tirai Bambu itu, terutama karena lebih dari sepertiga penyokong perusahaannya adalah perempuan. Perempuan juga telah menjadi representasi Alibaba dengan rasio karyawan perempuannya hampir mendekati 50 persen.

"Perempuan bisa mengendalikan pertumbuhan ekonomi jika mereka bisa menjalankan hak-haknya, terutama kemitraan dengan para pengusaha, pemerintah, dan masyarakat awam dalam rantai ekonomi global," kata Asisten Sekretaris Jenderal PBB yang juga Wakil Direktur Eksekutif Badan PBB urusan Perempuan Lakshmi Puri.

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan pengusaha perempuan sangat penting dalam memberantas kemiskinan dan mendukung terciptanya kesejahteraan bersama. "Di Cina, sekitar 31 persen perusahaan dimiliki oleh pengusaha perempuan. Sama dengan di Selandia Baru, Singapura, dan Amerika Serikat," kata Kim.

Huang Yinhua, perempuan yang mengalami disabilitas sejak usia remaja yang mendapatkan program inkubasi dari Alibaba, telah mampu membantu 2.500 perempuan dalam mengatasi kemiskinan dan persoalan keuangan lainnya dengan memulai menjadi pengusaha melalui pemberian pinjaman berbunga rendah atau memberikan kesempatan kerja di rantai e-commerce, seperti pelayanan pelanggan, pengawas produksi, dan jalur distribusi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement