Jumat 07 Jul 2017 08:24 WIB

11 KEK Tarik Investasi Hingga Rp 121 Triliun

Tanjung Kelayang. Ilustrasi
Foto: Google
Tanjung Kelayang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mencatat realisasi nilai investasi di 11 KEK sebesar Rp 121 triliun  per 30 Juni 2017. Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK, Wahyu Utomo berharap investasi bisa mengalir sampai 2030 dapat mencapai Rp 726 triliun.

sebanyak 11 KEK tersebut yaitu KEK Sei Mangkei (Rp 10,8 triliun), KEK Tanjung Lesung (Rp 8,2 triliun), KEK Palu (Rp 328 miliar), KEK Bitung (Rp 2 triliun), KEK Morotai (Rp 95 miliar), KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan-MBTK (Rp 8 triliun), KEK Tanjung Api-Api (Rp 161,7 triliun), KEK Mandalika (Rp 16,2 triliun), KEK Tanjung Kelayang (Rp 8,2 triliun), KEK Sorong (Rp 25 miliar), dan KEK Arun Lhokseumawe (Rp 100 miliar).

KEK tersebut merupakan kawasan yang telah memperoleh penetapan pemerintah. KEK Sei Mangkei dan KEK Tanjung Lesung telah dinyatakan beroperasi pada 2015.

Sementara itu, Wahyu mengatakan pemerintah menargetkan mampu mengoperasikan 25 KEK di 2019. Ia memproyeksikan mampu menambah 14 KEK baru, dengan usulan yang sedang dikaji antara lain Kuala Tanjung (Sumatera Utara), Galang Batang, dan Pulau Asam Karimun (Kepulauan Riau).

Sebagaimana diketahui, inisiasi KEK bersifat 'bottom up' atau harus diawali dengan adanya usulan oleh badan usaha swasta, BUMN/BUMD, atau koperasi. Beberapa dokumen yang dilengkapi untuk memastikan KEK jalan, misalnya ketersediaan lahan, amdal, infrastruktur untuk tahap pertama sudah ada.

"Usulan banyak, dan ada kriteria tertentu misalnya jangan saling kanibal dan investornya juga harus sudah ada untuk membangun KEK. Kalau tidak ya tidak ada dampaknya dari status KEK," kata Wahyu.

Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk turut memberikan dukungan secara aktif misalnya dengan memberi insentif.

Konsep dasar KEK adalah pemberian fasilitas pada penyiapan kawasan yang lokasinya mempunyai aksesibilitas ke pasar global, misalnya akses ke pelabuhan dan bandara.

Kawasan tersebut diberikan insentif untuk meningkatkan daya saing dengan negara-negara di sekitarnya. Dengan meningkatnya daya saing tersebut diharapkan dapat menarik investor untuk berinvestasi di kawasan tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement