REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Humas DAOP 1 PT Kereta Api Indonesia (KAI), Suprapto, mengatakan pihak KAI sudah lama menggandeng UMKM untuk bisa bersama-sama membangun gerai dan meramaikan fasilitas makanan dan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di stasiun. Suprapto menjelaskan kebijakan tersebut salah satunya untuk mendukung UMKM agar bisa mendapatkan akses untuk lebih dekat dengan masyarakat.
Suprapto menjelaskan di Stasiun Gambir ada gerai yang disebut Pojok UMKM. Ia menjelaskan Pojok UMKM ini diperuntukan bagi UMKM-UMKM yang berminat bekerjasama dengan KAI yang ingin memperkenalkan usaha kecilnya. Sejak April kemarin sebanyak 10 Usaha Kecil Menengah (UKM) hadir dalam Gerai Pojok UMKM di Stasiun Gambir. Direncanakan Pojok UMKM Indonesia ini akan di buka di beberapa stasiun lainnya di wilayah PT KAI Daop 1 Jakarta.
"Harga sewanya juga jauh lebih rendah dibandingkan tenant lainnya, memang kita sediakan ruang-ruang ini untuk bisa membantu UMKM semakin maju," ujar Suprapto saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (2/7).
Suprapto mengatakan persyaratan kerjasama antara UMKM dengan pihak PT KAI dilaksanakan dengan semangat saling menguntungkan. Ia menjelaskan syaratnya sendiri tidak terlalu berbelit seperti tenant swasta lainnya. Ia mengatakan, dengan mengantongi ijin usaha dan keterangan jenis produk jualan sudah bisa mengajukan permintaan kerjasama.
"Kebersihan, kerapihan, kenyamanan dan kualitas produk merupakan item-item yang harus bisa dipenuhi oleh suatu UMKM agar bisa bekerja sama bisnis dengan pihak PT KAI," ujar Suprapto.
Suprapto lebih lanjut menjelaskan, kerjasama ini diharapkan bisa menjadi ajang bagi promosi kepada masyarakat luas. Di mana letak Stasiun Gambir yang sangat strategis, apalagi Stasiun Gambir termasuk area publik yang berada di jantung ibu kota.
Penempatan gerai UMKM di Stasiun Gambir bisa memberikan kontribusi positif bagi pengenalan produk-produk UKM di mata masyarakat, yang bisa menyebar ke seluruh Pulau Jawa. Hal ini mengingat banyaknya para penumpang dari Stasiun Gambir yang mobilisasi tujuannya ke sejumlah wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Suprapto mengatakan kerjasama ini bisa menjadi katalisator bagi kemajuan UMKM di wilayah Indonesia, sehingga keberadaan UMKM bisa menjadi lokomotif pengerak perekonomian di Indonesia. Ini juga menjadi solusi jitu bagi pengurangan angka pengganguran dan diharapkan dapat menumbuhkan kemandirian masyarakat.