Jumat 30 Jun 2017 17:27 WIB

Pertamina Antisipasi Konsumsi BBM pada Puncak Arus Balik

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Gita Amanda
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax pada mobil milik pemudik di kios BBM kemasan milik Pertamina di 'rest area' ruas Tol Bawen-Salatiga KM 49, Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (19/6). PT Pertamina menyediakan BBM kemasan jenis Pertamax, Pertamax Dex, dan Dexlite yang dijual di sejumlah kios di sejumlah titik jalur mudik, termasuk tol fungsional, dan diedarkan dengan motor untuk menjangkau kendaraan-kendaraan yang kehabisan bensin saat mudik Lebaran.
Foto: Aditya Pradana Putra/Antara
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax pada mobil milik pemudik di kios BBM kemasan milik Pertamina di 'rest area' ruas Tol Bawen-Salatiga KM 49, Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (19/6). PT Pertamina menyediakan BBM kemasan jenis Pertamax, Pertamax Dex, dan Dexlite yang dijual di sejumlah kios di sejumlah titik jalur mudik, termasuk tol fungsional, dan diedarkan dengan motor untuk menjangkau kendaraan-kendaraan yang kehabisan bensin saat mudik Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pertamina memprediksi akan adanya lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada puncak arus balik lebaran 1438 Hijriah. Mengantisipasi hal itu Pertamina Marketing Operational Regional (MOR) telah menyiapkan 28 SPBU Kantong di jalur mudik. 

Area Manager Communication Relations Jawa Bagian Tengah, Andar Titi Lestari mengatakan, arus balik mudik lebaran diprediksi akan mencapai puncak pada Sabtu (1/7) dan Ahad (2/7) besok. Sehingga konsumsi BBM yang ada di jalur mudik dipastikan bakal kembali melonjak. Sebab banyak pemudik yang akan kembali menuju Jakarta maupun kota besar lainnya yang ada di Jawa Barat.

Selain itu, mulai Jumat (30/6) ini, truk dan kendaraan berat lainnya sudah mulai diizinkan beroperasi kembali. Untuk itu Pertamina MOR IV telah mempersiapkan strategi guna dapat memenuhi kebutuhan BBM pada saat arus balik ini.

“Seperti 28 SPBU Kantong yang siapkan di berbagai titik prediksi kemacetan guna membantu mempercepat suplai pasokan BBM ke SPBU arah arus balik lebaran hingga menyiapkan KiosK dan Mobile Dispenser di tol darurat Brebes – Gringsing,” ujarnya.

SPBU kantong ini, jelasnya, sifatnya seperti mobile storage yang berfungsi memperpendek jarak suplai dengan siaga di SPBU untuk cepat memasok BBM ke SPBU yang membutuhkan di jalur- jalur arus balik. Andar juga menyampaikan, sudah mulai beroperasinya truk dan kendaraan berat diprediksi akan menimbulkan kemacetan. Selain itu juga dipastikan konsumsi solar mulai kembali normal.

Sebelumnya, konsumsi solar ini sempat turun selama masa mudik Lebaran tahun ini, dikarenakan tidak diperbolehkannya truk dan kendaraan berat lainnya untuk beroperasi. Sehingga hingga 29 Juni 2017, konsumsi solar mengalami penurunan sebesar 16 persen.

Sebab rata- rata realisasi harian selama satgas sebesar 4.219 kilo liter (KL) per hari turun dari rata- rata konsumsi harian normal sebesar 5.033 KL per hari. “Sangat dimungkinkan, tanggal 30 nanti konsumsi solar sudah mulai naik kembali,” ujarnya.

Andar juga menambahkan, konsumsi BBM melalui KiosK dan Mobil Dispenser yang beroperasi di tol darurat maupun jalur mudik sejak H-10 lebaran, tercatat mengalami lonjakan hingga 29 Juni 2017. Khusus di wilayah Jawa Tengah lonjakan konsumsi ini mencapai 213.027 liter. Rinciannya, 200.406 liter untuk Pertamax, 5.520 liter Pertamina Dex serta 7.101 liter untuk BBM jenis Dexlite.

Ia menambahkan, sampai H+5 Lebaran ini, masih banyak masyarakat yang melakukan libur lebaran dengan berlibur ke daerah Jawa Tengah. Untuk itu Pertamina tetap mengimbau untuk mengisi penuh tangki mobil di SPBU sebelum berangkat.

Selain itu juga memastikan untuk mempermudah pencarian SPBU dengan mengunduh aplikasi Pertamina GO guna mencari lokasi SPBU terdekat. “Kami berharap masa libur lebaran tahun ini pelayanan yang kami berikan dapat terus optimal demi kelancaran dan kenyaman mudik masyarakat," kata Andar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement