REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika mendapati adanya kebutuhan data internet yang meningkat hingga 20 persen menjelang perayaan hari raya Idul Fitri 1438 H.
Hal ini didapat dari hasil pengecekan Menkominfo ke NOC operator telekomunikasi yang bertujuan melihat kesiapan dan kesigapan serta untuk mendapatkan gambaran trend pemanfaatan jaringan telekomunikasi faktual di lapangan selama dua hari, Kamis dan Jumat (22-23 Juni), tulis siaran pers Kementerian Komunikasi dan Informatika, di Jakarta, Sabtu (24/6).
Dalam pengecekan tersebut didapat kondisi bahwa dalam industri telekomunikasi saat ini yang terjadi trafik suara (voice) dan sms cenderung menurun, sementara trafik dan kapasitas data yang justru naik tajam. Kebutuhan data selama menjelang lebaran ini naik 20 Persen. Pengguna layanan telekomunikasi di wilayah tujuan mudik menjadi naik signifikan.
"Perlu diketahui bahwa kenaikan data di musim lebaran ini tidak hanya pada saat lebaran namun sudah menjadi tren dari pengguna telekomunikasi saat ini. Layanan data lebih menjadi konsumsi bagi pelanggan dengan meningkatnya dan bertambahnya keragaman layanan aplikasi utamanya layanan streaming. Dari kapasitas terpasang yang dimiliki oleh Operator Telekomunikasi, tingkat kebutuhan pengguna jauh lebih cepat mendekati kapasitas terpasangnya. Hal ini tidak hanya di layanan bergerak seluler akan tetapi juga layanan bradband berbasis kabel," katanya.
Rudiantara menambahkan karena trafik voice semakin turun, maka operator telekomunikasi agar lebih memanfaatkan jaringan 4G karena tren konsumsi layanan telekomunkasi ke depan yang lebih ke konsumsi data. Saat ini Kementerian Kominfo mendorong pola carrier aggregation harus sudah netral artinya jaringan secara regulasi bersifat netral baik netral teknologi maupun netral service nya sehingga dapat dimanfaatkan teknologi yang tepat sesuai kebutuhan pengguna ke depan.
Sementara operator telekomunikasi telah memiliki sistem monitoring dan kendali sampai ke tingkat BTS. Operator telekomunikasi telah mempersiapkan sistem dan jaringan sejak awal tahun 2017 ini dalam rangka menghadapi lonjakan-lonjakan trafik dalam mudik lebaran.
Area-area tertentu yang menjadi titik berkumpulnya arus mudik disiapkan Satgas Mudik yang siap serta peningkatan kapasitas. Untuk jalur tol darurat atau fungsional, operator seluler memenuhi coverare 60-70 persen, dengan penambahan kapasitas dan satuan tugas di pintu keluar tol darurat.