Kamis 22 Jun 2017 19:41 WIB

Mendag Sebut Harga Daging Terkendali Jelang Lebaran

Rep: Halimatus sadiyah/ Red: Indira Rezkisari
Seorang pedagang melayani pembeli daging sapi di pasar tradisional. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Rudi Mulya
Seorang pedagang melayani pembeli daging sapi di pasar tradisional. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebut harga daging terkendali pada H-2 Idul Fitri. Harga daging sapi beku tetap pada angka Rp 80.000 per kilogram, sementara daging kerbau beku dijual dengan harga Rp 79.000 per kilogram. Adapun daging sapi segar rata-rata dijual Rp 114.000 per kilogram.

Mendag mengakui, mendekati hari raya, harga daging sempat bergejolak di beberapa daerah di luar Pulau Jawa. Namun, menurutnya, gejolak itu langsung dapat diredam karena pemerintah langsung menginstruksikan Bulog untuk mengirimkan pasokan daging ke daerah tersebut.

"Ada beberapa daerah yang coba naikkan harga, tapi kita langsung drop daging beku kemudian dia terpaksa kembali turun," tutur Mendag pada wartawan, di kantornya, Kamis (22/6).

Kendati begitu, ia tak mau menyebut di daerah mana gejolak harga sempat terjadi. Sebab, Enggar khawatir hal itu dapat menstimulasi kenaikan harga di daerah lain.

Lebih lanjut, Enggar tak memungkiri bahwa akan selalu ada pihak yang mencoba mengambil keuntungan berlebih menjelang Idul Fitri saat permintaan daging di masyarakat melonjak tajam. Misalnya, ada pedagang yang sengaja mencairkan daging beku alias thawing sehingga terlihat seperti daging sapi segar. Daging yang sudah dicairkan itu kemudian dilumuri darah agar terlihat seperti daging yang baru dipotong.

Menurut Mendag, sulit untuk mengawasi satu per satu pedagang di pasar tradisional agar tidak berbuat curang. Karenanya, daripada tertipu dengan daging segar palsu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak ragu memilih daging beku yang sudah jelas kualitasnya. "Daging beku itu lebih higienis, kalau sudah dimasak rasanya juga sama saja," kata dia.

Selain daging, Mendag menyebut secara umum harga komoditas pangan lain juga masih terkendali karena pasokan yang cukup. Beberapa komoditas bahkan turun harga seperti gula. Menurut Mendag, sudah ada yang menjual gula dengan harga Rp 12.100 per kilogram, lebih rendah dibanding Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 12.500 per kilogram. Ia berharap, harga-harga itu dapat terus terjaga hingga setelah Idul Fitri.

Lalu, apa strategi yang akan dijalankan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan sepanjang tahun? Enggar menjawab bahwa upaya menjaga stabilitas harga merupakan satu kesatuan proses yang panjang. Namun, secara umum ia menyebut bahwa harga akan terkendali selama jumlah suplai dan permintaan seimbang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement