Rabu 21 Jun 2017 14:17 WIB

Finalisasi Pembiayaan LRT Ditargetkan Rampung Tahun Ini

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Kendaraan melintas di sekitar proyek kereta ringan atau LRT rute Kelapa Gading- Rawangun yang sudah memulai pemasangan beton box girder.
Foto: Republika/Prayogi
Kendaraan melintas di sekitar proyek kereta ringan atau LRT rute Kelapa Gading- Rawangun yang sudah memulai pemasangan beton box girder.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktu (SMI) Emma Sri Martini mengatakan pihaknya berharap financial close untuk pembiayaan LRT sudah bisa selesai pada tahun ini. Hal ini diperlukan agar sindikasi perbankan untuk kucuran dana pembangunan LRT ini bisa segera terealisasi.

Emma menjelaskan, untuk sampai pada tahap financial closing, pihaknya ditugaskan oleh Kementerian Keuangan untuk membuat feasibility study (FS) atau studi kelayakan terkait pembiayaan LRT. Sedangkan KAI dan Adhi Karya berkordinasi terkait struktur teknis bangunan.

Nantinya, dari hasil FS dan kordinasi struktur teknis bangunan bisa menjadi landasan untuk pembuatan financial closing proyek LRT ini. Emma juga mengatakan untuk Kementerian Perhubungan saat ini juga mendapatkan mandat untuk memverifikasi capex dengan pihak konsultan keuangan.

"Kita lagi menyiapkan proyeknya dulu, FS-nya, capex diverifikasi, demand surveynya, subsidinya. Tapi targetnya tahun ini bisa financial close," ujar Emma saat ditemui di Kantor Kemenko Maritim, Rabu (21/6).

Emma menjelaskan setelah financial closing terlaksana maka pihak perbankan baru bisa melakukan sindikasi lender. Ia mengatakan, dari financial close tersebut baru bisa terlihat berapa porsi equity dan berapa porsi pinjaman dari masing masing perbankan yang akan bersama sama memberikan suntikan dana pada proyek LRT ini.

Untuk tenor pinjaman sendiri, Emma menjelaskan masih akan dibahas lebih lanjut. Namun, ia menjelaskan untuk konsesi keuangan sendiri pihak pemerintah mengajukan 50 tahun. Namun, ia menjelaskan, hal tersebut juga tergantung dari penerimaan perbankan.

"Nanti kita lihat dari sisi proyeksi casualnya, makanya kita harus lihat dari demand survey, revenue dan segala macam. Itu belum kelihatan figurenya. Tenornya nanti kita lihat, sesuaikan dulu dari hasil exercisenya," ujar Emma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement